JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka korupsi proyek pengadaan dan peremajaan transjakarta, Udar Pristono, kini sudah resmi terkena pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU), mulai Jumat (19/9/2014) ini.
Udar, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, adalah tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan transjakarta senilai Rp 1 triliun dan pengadaan bus untuk peremajaan angkutan umum reguler senilai Rp 500 miliar pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun anggaran 2013.
"Perkembangan terakhir kasus transjakarta ini, Udar sudah dikenai TPPU. Sudah fixed," kata Kapuspenkum Kejagung RI Tony Spontana di Gedung Kejagung, Jakarta, Jumat.
Tony menambahkan, pihak kejaksaan sudah memiliki bukti permulaan yang cukup untuk menjerat Udar dengan pasal tersebut, "Bukti permulaan ini dari keterangan tersangka, pemenang lelang, dan laporan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan)," kata Tony.
Kepala Sub Unit Tindak Pidana Korupsi Sarjono Turin mengatakan, ada banyak fakta yang mengarahkan Udar dalam pasal ini. Ia mengatakan, hasil dugaan tindak pidana korupsi ini kemungkinan bisa mengalir dalam bentuk properti atau materi.
"Dari fakta-fakta yang kami temukan, baik dari hasil bukti transaksi keuangan yang bersangkutan, maupun dari hasil laporan kekayaan yang diterima KPK. Itu juga yang ditelusuri penyidik dalam tindak pidana pencucian uang," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.