Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekeluarga Bisnis Narkoba Ditangkap

Kompas.com - 22/09/2014, 08:28 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Satu keluarga, terdiri dari suami, istri, adik kandung, dan adik ipar meringkung di balik jeruji besi Polsektro Cilandak, Jakarta Selatan. Keempatnya ditangkap karena menjual sabu-sabu dan ganja.

Mereka adalah SR (34), RAS (20) istri SR, RBM (20) adik ipar SR, dan Har (20) adik kandung SR.

Terungkapnya jaringan narkoba ini berawal dari Operasi Cipta Kondisi 2014 yang digelar jajaran Polsektro Cilandak, Sabtu (20/9/2014), di kawasan Fatmawati. Saat itu, polisi menangkap pengendara motor berinisial SR.

Ditangkapnya SR berawal dari nomor polisi motornya B 8680 SGT. Polisi mencurigainya, sebab motor tersebut menggunakan nomor polisi mobil. Kapolsektro Cilandak Kompol Sungkono lalu memerintahkan anak buahnya untuk mengejar SR.

"Sudah dipastikan kalau nomor polisi kendaraan yang digunakan tersangka palsu. Sebab sesuai standar, nomor seri dengan angka depan delapan itu nomor seri mobil," kata Sungkono, Minggu (21/9/2014).

Setelah dikejar, polisi menangkap SR yang ternyata sedang menelepon pelanggannya di pinggir Jalan Fatmawati. Saat ditangkap, SR hanya terdiam, tak melawan. Di kantong kanan celananya, ditemukan sabu 3,3 gram berikut alat hisapnya.

SR langsung digiring dan diperiksa di kantor kepolisian. "Tersangka mengaku masih memiliki ganja di rumah kontrakannya di wilayah Pangkalan Jati, Limo, Depok," kata Sungkono.

Berbekal kesaksian tersebut, aparat berpakaian preman ini menyergap ke rumah kontrakan berbentuk petakan yang ditempati SR hingga menangkap seorang perempuan berinisial RAS (20) istri SR dan RBM (20) adik ipar SR.

Petugas juga menemukan barang bukti ganja kering siap edar seberat 31,5 Kg yang disembunyikan di lemari pakaian dan dalam bagasi sepeda motor Yamaha Vega B 3303 SBL. Melihat banyakanya barang bukti, pasangan suami istri SR dan RAS diduga termasuk dalam jaringan peredarannya ganja berskala besar di wilayah Jakarta Selatan dan Depok.

SR bertugas sebagai penghubung pemasok ganja, sedangkan istrnya membagi paket ganja dan mengatur jadwal pengiriman. Sementara RBM dan Har berperan sebagai pengantar pesanan narkoba ke tempat yang dituju.

"Kasus masih kita terus kembangkan karena diketahui kalau pelaku terakhir menyimpan lebih dari seratus kilogram ganja dibilangan Bogor, Jawa Barat. Anggota masih lakukan pelacakan dan pengejaran terhadap tersangka DPO itu," ujarnya.

Atas perbuatannya, SR bersama istri, adik ipar, dan adik kandungnya kini mendekam di sel tahanan Polsektro Cilandak. Keempatnya dijerat Pasal 114 junto 112, UU Nomor 35 tahun 2009, tentang Narkotika, ancaman hukuman maksimal lebih dari lima tahun penjara (dwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com