Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemotong Ayam Tak Setuju Pindah ke Rawa Kepiting atau Bogor

Kompas.com - 26/09/2014, 18:18 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Beberapa pekerja di tempat pemotongan unggas di kawasan Jalan Nambru, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur menyatakan pemindahan lokasi ke Rawa Kepiting atau Bogor bukan hal yang tepat. Pasalnya, lokasi yang kian jauh tentu mengurangi pelanggannya.

"Masa dari sini mereka harus ke Rawa Kepiting buat motong ayam? (Biaya) ngambil ke sini (dibandingkan) ongkos, mahalan ongkos ke sananya," kata Tedi (bukan nama sebenarnya) di lokasi pemotongan unggas, Jumat (26/9/2014).

Ia mengatakan, pelanggannya kebanyakan para pedagang pasar. Mereka, lanjutnya, mendatangi tempat pemotongan dengan membawa ayam sendiri.

Para pekerja di rumah pemotongan membantu memotong serta mencabuti bulu ayam. Tak hanya itu, tukang potong ayam juga melayani pemotongan per bagian badan sesuai permintaan pelanggan.

"Kalau pindah luar kejauhan. Misal, 20 ayam harus dipotong. Lalu bawanya ke Rawa Kepiting? Jauh dong. Ke Bogor? Ya, makin jauh. Pasar telat dikit pelanggan pada lari," tutur dia.

Pemotong ayam lainnya, Deri (bukan nama asli), pun menyatakan pedagang ayam di Pasar Jangkrik dan Pasar Palmeriam menjadi mitranya selama ini. Mereka selalu memotong ayam di tempatnya.

Selain itu, pedagang di kawasan Manggarai sampai warga Manggarai juga menjadi pelanggan tetapnya.

"Bayangin aja dari Manggarai ke sini aja PR, apalagi ke Pulogadung?" ucap dia.

Biaya pemotongan dan pencabutan bulu mencapai Rp 500 per ekor, sementara biaya pemotongan per bagian badan ayam Rp 1.000-1.500 per ekor.

"Tenaganya kita bayaran per ekor langsung bukan dari yang punya kandang," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com