Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa pagi, di sepanjang Kalimalang dari arah Cipinang Melayu sampai dengan Duren Sawit, puluhan orang mulai berkumpul di sejumlah titik. Mereka turun dengan peralatan pancing, seperti jaring serokan, keranjang, dan lainnya.
Warga mencari ikan dan udang yang "mabuk" akibat dugaan pencemaran yang terjadi di kali tersebut. Benar saja, sebagian yang datang tanpa peralatan dengan mudah menangkap udang-udang dan ikan kecil yang "sempoyongan" di tepian Kalimalang.
Warga menampung ikan dan udang dengan peralatan seperti botol minuman besar, wadah seperti ember, sampai dengan plastik.
"Ini udang gampang-gampang ditangkep kalau udah gini. Ikannya belum dapat saya," kata Didin (21), warga Duren Sawit, Jakarta Timur, kepada Kompas.com, Selasa siang.
Didin mengatakan, ikan seperti gabus, sapu-sapu, dan ikan sepat mudah muncul dengan kejadian ini. Ia mengaku akan menggoreng tangkapannya untuk santapan makan.
Kejadian seperti ini, menurut warga setempat, sudah pernah terjadi beberapa kali. "Ini kalau kayak gini di Kalimalang, mitosnya kalau udah muncul udang, bakalan ada bandengnya," seloroh warga lain, Saifudin.
Sebelumnya, berubah warnanya kali yang menyuplai air ke Perusahaan Air Minum (PAM) untuk masyarakat Kota Jakarta dan sekitarnya itu mengejutkan masyarakat sekitar. Warga menduga telah terjadi pencemaran limbah di kali tersebut. [Baca: Air Kalimalang Mendadak Berubah Hitam]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.