"Modusnya dengan cara berpura-pura bertamu," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Jumat (3/10/2014). Awalnya, salah satu anggota kelompok itu mendatangi rumah yang telah diincar sebelumnya.
Biasanya, mereka sudah mengetahui siapa saja yang sedang berada di rumah itu. Ketika salah satu dari pencuri itu mengetuk rumah, biasanya yang membuka adalah asisten rumah tangganya saja.
Pencuri itu akan berpura-pura menanyakan keberadaan tuan rumah kepada si asisten tersebut. Ketika si pembantu menjawab bahwa tuan rumah sedang pergi, si pencuri akan pura-pura menelepon si tuan rumah seakan kenal.
Pencuri akan pura-pura menelepon di depan si pembantu. Pencuri itu akan seolah-olah memberitahu tuan rumah bahwa dia sudah berada di rumahnya. Kemudian, si pencuri akan berpura-pura bahwa tuan rumah telah mengizinkan dia masuk ke rumah.
Ketika sudah masuk ke dalam rumah, baru lah si pembantu disekap. Kelompok pencuri yang tadinya di dalam mobil pun masuk dan langsung mengambil barang-barang berharga yang ada di rumah itu.
Total ada enam orang kelompok Palembang yang ditangkap aparat Ditreskrimum Polda Metro Jaya, termasuk dua otak pelaku, Can dan Alfi. Mereka diringkus petugas dalam waktu dan tempat berbeda. Dua otak pelaku itu tewas ditembak polisi.
Ketika beraksi, kelompok ini mengincar rumah-rumah mewah di Kemang, Pejaten, Sunter, Kelapa Gading, Rawamangun, bahkan hingga ke Batumunggal, Bandung. Polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu golok, senjata senjata api, satu unit mobil Grand Livina, dua obeng, dan satu lakban berwarna hitam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.