Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Menangis, Assyifa Tiba-tiba Hampiri Orangtua Ade Sara

Kompas.com - 07/10/2014, 18:25 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa perkara pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, Assyifa Ramadhani, menangis menghampiri ibu dan adiknya, usai sidang kasus tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2014).

Mereka bertiga menangis sesaat di ruang sidang, sebelum bersama-sama keluar dari ruangan tersebut. Ternyata Assyifa dan ibunya tidak berjalan ke sel tahanan.

Keduanya justru menghampiri orangtua Ade Sara, Suroto dan Elisabeth. Dengan terisak, Assyifa menghampiri Suroto dan Elisabeth untuk meminta maaf.

"Kenapa baru kali ini Assyifa? Sedangkan kita sering berpapasan. Kamu diajari siapa meminta maaf?" ujar Suroto di PN Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2014).

Assyifa menangis mendengar pertanyaan itu. Ibunya yang mendampingi juga ikut menangis.

Istri Suroto, Elisabeth, kemudian menunjukkan foto jasad Ade Sara kepada Assyifa. Gadis itu pun menangis histeris melihat hal itu.

"Assyifa kan gak tau artinya Sara buat tante. Kalau mama kan punya anak berapa? Kalau tante kan cuma punya Sara," ujar Elisabeth, dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu jadi anak yang jujur yah Assyifa supaya hatimu lurus," tambah Elisabeth.

Setelah Elisabeth mengucapkan hal itu, Suroto juga menambahkan bahwa dia telah memaafkan Assyifa. Namun, Suroto menegaskan bahwa proses hukum akan tetap berlanjut.

"Kami telah memaafkan tindakan Assyifa yang telah memutuskan garis keturunan kami. Tapi maaf, untuk proses hukum akan terus berjalan," ujar Suroto.

"Assyifa jangan minta keringanan sama pengadilan. Mintalah keringanan sama Tuhan," tambah Suroto.

Assyifa mendengarkan semua nasihat orangtua Ade Sara sambil menangis. Kata maaf berkali-kali terucap dari bibirnya. Sang ibu yang juga menangis di sebelah Assyifa, menemani sambil memeluk Assyifa.

"Assyifa enggak minta keringanan, Om. Assyifa cuma mau minta maaf," ujar Assyifa dengan terisak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com