Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Keakraban dengan Fadli Zon, Ini Kata Ahok

Kompas.com - 23/10/2014, 08:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, dia tidak memiliki masalah pribadi dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Pada perayaan "Diwali" di India House, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2014), keakraban ditunjukkan oleh keduanya. Padahal, sebelumnya, mereka sempat saling bersitegang pasca-keputusan Basuki yang hengkang dari keanggotaan Partai Gerindra.
 
"Kami itu teman, dari dulu baik kok, temenan," kata pria yang akrab disapa Ahok itu ketika dikonfirmasi, Rabu malam.

Selama sekitar dua jam berlangsungnya acara, Basuki dan Wakil Ketua DPR itu tampak lebih akrab dibanding dengan tamu undangan lainnya. Padahal, di sana juga ada mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal dan Ketua DPD Irman Gusman.

Basuki yang duduk bersebelahan dengan Fadli terlibat dalam sebuah pembicaraan serius yang dibumbui dengan gelak tawa antara keduanya. "Kami akrab kok. Kami ngobrol aja biasa, kan berteman," kata Basuki.

Fadli Zon tak setuju M Taufik jadi wagub Ahok

Kemudian, apa isi obrolan antara Basuki dan Fadli? Ternyata, mereka juga membicarakan perihal calon wakil gubernur DKI yang bakal diusung Gerindra untuk mendampingi Basuki. Basuki yang juga pernah menjadi Ketua Bidang Politik DPP Gerindra itu mengaku, Fadli tidak setuju Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik menjadi calon wagub DKI pendampingnya.

"Yang pasti, dia enggak setuju M Taufik jadi wagub. Gue bilang ke dia, yang bener aja lo kalau ajuin Taufik," kata Basuki.

Bahkan, lanjut dia, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani jauh lebih baik daripada Mohamad Taufik. Fadli, kata Basuki, menyepakati pemikiran Basuki tersebut. Hanya saja, keputusan nama calon wagub DKI yang akan di-voting melalui rapat paripurna DPRD itu harus melalui kesepakatan partai. Dua partai pengusung Jokowi-Basuki di Pilkada DKI, PDI-P dan Gerindra berhak untuk mengajukan nama calon wagub kepada Basuki dan diserahkan kepada DPRD untuk di-voting.

"Tergantung tafsiran partai saja nanti," kata Basuki.

Dalam bursa cawagub ini, Basuki memiliki tiga sosok calon wagub ideal untuk bersama memimpin Ibu Kota. Ketiga tokoh itu unggul dalam pengelolaan sebuah kota, yakni mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat, mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono, serta Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani. Namun, dua nama yang paling kuat mencuat dalam bursa calon wagub DKI adalah Boy Sadikin dan Mohamad Taufik.

Beberapa waktu lalu, muncul juga nama Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Nachrowi Ramli yang akan menjadi calon wagub DKI. Bahkan, Basuki juga menyepakati usulan Nachrowi daripada mendukung dua nama terkuat yang bakal dicalonkan PDI-P dan Gerindra. Terakhir, nama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani juga dipertimbangkan menjadi pendamping Basuki untuk membangun Jakarta Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com