"Mereka ini pintar, jadi memproduksi sabu sendiri. Bahan bakunya diselundupkan dengan botol minuman dan cuka. Dikemas tiap dus, satu dus bisa 20 botol," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Anjan Pramuka Putra, Kamis (23/10/2014).
Data atas isi dus, kata Anjan, diubah menjadi cairan cuka. "Barang yang dikirim melalui laut ini dikemas dalam botol, dan untuk mengelabui bea cukai di pelabuhan dituliskan kardus cuka. Bahan baku ini dikirim dari Hongkong dan dapat dikatakan jaringan internasional," papar dia.
Menurut Anjan, keempat pelaku membuat sabu dalam jumlah besar. Dia mengatakan air sabu itu harus dimasak selama beberapa jam, disimpan di wadah penampung, dan disaring menggunakan handuk sampai kering. "Nah, yang kering dan sisa di handuk inilah sabu-nya," kata dia.
Sabu hasil saringan handuk tersebut, kata Anjan, akan dijemur dengan penerangan lampu selama beberapa jam. "Setelah kering, siap dipaketkan dan dijual," imbuh dia.
Dari penggerebekan tersebut, didapatkan barang bukti berupa sabu seberat 22 kilogram. "Ini baru saja selesai diproduksi dalam satu hari," kata dia.
Baca juga: Sindikat Narkoba Hongkong-Indonesia Dibekuk di Kalideres dan Teluk Intan
(Wahyu Tri Laksono/Suprapto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.