Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampu Lalu Lintas Mati, Aksi Saling Serobot hingga Adu Mulut

Kompas.com - 25/10/2014, 07:07 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lampu lalu lintas sebagai pengatur jalan nyatanya tak selalu bertugas dengan baik. Pada Jumat (24/10/2014) sejumlah lampu lalu lintas di ruas jalan Jakarta Selatan tidak berfungsi.

Sekitar pukul 13.00 WIB, di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, lampu merah yang menandakan kendaraan berhenti, menyala sesuai dengan waktunya. Namun, ketika lampu kuning menyala yang seharusnya dilanjutkan dengan lampu hijau, justru tidak muncul.

Lampu hijau yang menandakan kendaraan harus jalan malah mati. Akibatnya, sejumlah pengendara salah duga, sementara kendaraan yang di bagian belakang tak henti-hentinya membunyikan klakson. Bising.

Di jalur lain, yakni di Jalan Hang Tuah kondisinya lebih parah. Tidak satu pun lampu lalu lintas di perempatan menyala. Volume kendaraan yang belum padat sedikit menguntungkan sehingga tidak ada penumpukan kendaraan di sekitar lokasi.

Tetapi, di lokasi yang sama sekitar pukul 16.00 kepadatan kendaraan terjadi. Sejumlah pengendara saling serobot dengan kendaraan lain. "Lo tuh gimana sih. Sini jalan duluan," teriak pengendara motor dari arah Blok M menuju Senayan. "Mana tahu ini mati semua," jawab pengendara motor lain yang menuju ke arah Mayestik.

Sahut-sahutan pun terjadi di antara keduanya. Meski tetap saling menyalahkan, mereka memilih mengakhiri perdebatan dengan pergi dari lokasi.

Kian semrawut kondisi sore itu, apalagi bertepatan dengan jam pulang kerja. Setiap pengendara tidak ingin memberi jalan kendaraan lain. Kemacetan pun menjadi panjang.

Sama halnya pengendara dari Blok M menuju Radio Dalam. Di kawasan itu kendaraan padat merayap. Terlebih di pertigaan Jalan Radio Dalam Raya, Jalan H Nawi Raya, Jalan Margaguna.

Kendaraan umum seperti kopaja tak mau mengalah dari kendaraan lawannya. Hal ini membuat suara klakson terus terdengar di kawasan itu.

Seorang pegawai swasta salah satu perusahaan di Sudirman, Iqbal, mengaku kerap terjebak macet akibat lampu lalu lintas yang tak terkontrol. "Ini memang sudah sering terjadi kalau di Blok M. Di Hang Tuah saya juga pernah lewat pas mati. Itu parah banget, metromini pada enggak mau mengalah," kata Iqbal kepada Kompas.com.

Iqbal mempertanyakan kerja pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang seharusnya sudah paham akan kondisi lapangan. Namun, kata dia, di kawasan itu tidak pernah ada perubahan. Sehingga, banyak pengendara memilih egois dan tidak memberi jalan ke pengendara lain.

Ada juga lampu lalu lintas yang menyala bergantian. Maksudnya, lampu merah yang menandakan berhenti menyala di sisi kanan, sedangkan saat lampu hijau yang berarti jalan justru menyala di sisi kiri dan lampu sisi kanannya mati.

Iqbal berharap Dishub bekerja sama dengan kepolisian terus mengawasi lampu lalu lintas. "Daripada salah menggunakan anggaran kan mending perbaiki rambu lalu lintas, kita sama-sama pengguna jalan tahulah butuhnya traffic light," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com