Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Penyalur PRT Palsu Tawarkan Jasa PRT

Kompas.com - 28/10/2014, 17:50 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyalur pembantu palsu yang dipimpin oleh tiga orang buronan polisi, yakni Rohim, Bedun, dan Ci'um, diketahui menawarkan jasa pekerja rumah tangga dengan cara komunikasi langsung dan menanamkan kepercayaan kepada calon majikan.

"Pembantu didapatkan dari teman tetangga, sesama pembantu. Mereka menawarkan diri langsung pada korban. Bukan seperti jasa penyalur pembantu resmi, hanya dari mulut ke mulut," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto, Selasa (28/10/2014).

Heru menduga mereka yang membuat lembaga penyalur pembantu rumah tangga palsu hanya menyewa sebuah tempat untuk menjadi kantor sementara.

Sementara itu, tersangka pencurian di rumah majikan, Nasekhatul Khasanah alias Seha (24), mengaku awalnya ditawari jadi pembantu tanpa mengetahui asal usul lembaga penyalur.

"Saya enggak tahu, hanya ditawari jadi pembantu di Jakarta. Tahu-tahu disuruh mencuri," kata Seha kepada Kompas.com. [Baca: Waspada Cari PRT, Penyalur Palsu Paksa Pekerjanya Mencuri]

Heru menerangkan bahwa sasaran dari penyalur pembantu palsu seperti ini biasanya adalah keluarga yang memiliki status ekonomi menengah ke atas. Dia mengimbau agar masyarakat yang akan mencari pembantu rumah tangga hendaknya mencari tahu detail pembantu yang akan bekerja di rumahnya.

"Kalau bisa difoto close up, cek KTP-nya. Lakukan pendekatan dengan pihak pembantu. Apabila menyebutkan dari jasa penyalur tenaga kerja harus dicek legalitasnya," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com