Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ini Urusan Saya dengan Tuhan...

Kompas.com - 31/10/2014, 06:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan tidak peduli dengan apa yang orang katakan tentang dia. Yang terpenting, kata Basuki, dia melakukan hal yang terbaik untuk warga Jakarta.

"Saya sudah kenyang, orang mau katakan saya apa pun, saya tidak peduli. Ini urusan saya dengan Tuhan. Bisa saya pertanggungjawabkan dunia akhirat," kata Basuki dalam silaturahim ulama dan umaro di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (30/10/2014).

"Saya tidak pernah berniat membuat orang menderita, apalagi menzalimi orang," tambah pria yang akrab disapa Ahok itu.

Menurut Basuki, sebagai seorang pemimpin di Jakarta, sudah sepantasnya dia membela orang yang terzalimi dan memperjuangkan haknya. Di situlah, lanjut Basuki, makna jihad yang diterimanya saat mengenyam pendidikan di sekolah Islam.

"Selama saya tidak korupsi saat ada kesempatan, tidak menerima suap, mempertahankan kebenaran, mendorong manfaaat untuk seluruh umat, ini jihad yang saya dapat waktu saya sekolah Islam," tutur dia.

Dengan demikian, dia tidak peduli dicaci maki oleh siapa pun, termasuk oleh anggota Front Pembela Islam. Dia hanya heran mengapa permasalahan dia menjadi Gubernur DKI Jakarta diributkan. "Saya mulai curiga ini ngajarin beneran atau mau cari duit?" tanyanya.

"Front Pembela Islam. Pembela Islam. Islam tidak perlu dibela. Allah bisa membunuh semua orang yang menghina Islam dengan seketika. Enggak perlu dengan kekerasan untuk merusak Islam," ucap Basuki.

Untuk itu, dia berharap agar warga Jakarta tidak hanya kelihatan beragama, tetapi kelakuannya kafir. Basuki meminta para ulama agar membantu warga Jakarta terbebas dari buta Al Quran. Bukan sekadar hafal, melainkan juga mengerti makna dari isi Al Quran tetsebut.

"Mimbar-mimbar digunakan bukan untuk berpolitik, tapi mengenal dirinya siapa, Allah SWT siapa, bagaimana hubungan shalat dengan Tuhan. Itu yang lebih penting menurut kami," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com