Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CCTV di Pintu Air Manggarai yang Terkoneksi ke Kantor Ahok Rusak

Kompas.com - 31/10/2014, 14:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Karena ada pengerjaan pintu air tambahan, kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) yang dipasang untuk memantau tinggi muka air (TMA) di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, terpaksa dipindahkan. Namun, CCTV tersebut kini rusak.

Sebelum pengerjaan, CCTV dipasang di belakang pos pengawas Pintu Air Manggarai. Namun, sejak ada proyek pintu air tambahan di sana, CCTV di pindah ke depan pos. Menurut Kepala Pintu Air Manggarai, Parjono, CCTV tersebut rusak sejak satu bulan belakangan.

"Sudah satu bulan ini memang tidak beroperasi. Belum tahu juga kenapa penyebabnya," kata Parjono kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2014).

Parjono melanjutkan, pihaknya memiliki total dua unit CCTV, yang kini dalam kondisi rusak. Dua CCTV itu masing-masing menampilkan gambar Pintu Air Manggarai dan tinggi muka air Sungai Ciliwung yang melewati pintu air tersebut.

"Itu terhubung langsung ke kantor Gubernur (DKI) dan Dinas PU untuk diketahui Gubernur dan kepala dinas PU. Tapi karena ini jadi belum connect," ujar Parjono.

Dirinya mengaku sudah mengajukan perbaikan ke instansi terkait, seperti Dinas PU DKI dan Satpol PP. Sebab, lanjutnya, yang mengelola CCTV itu adalah dua instansi tersebut.

"Cuma entah kapan akan diperbaiki, saya belum tahu. Karena IT-nya dari sana. Tapi mungkin minggu-minggu depan ini," ujar Parjono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com