Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Jual Rumah untuk Obati Cellista, Orangtua Harapkan Bantuan Pemda Solo

Kompas.com - 01/11/2014, 12:34 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cellista Asanfa. Bayi perempuan penderita penyakit langka, Alegille Syndrom itu kini masih terbaring lemah di rumahnya. Penyakit langka itu telah membuat Cellista harus bolak-balik masuk rumah sakit akibat komplikasi.

Ibu Cellista, Fani, menceritakan pengorbanannya bersama sang suami demi mengobati Cellista. "Jadi saya sudah menjual rumah dan kendaraan dan menggadaikan apa saja yang berharga. Karena biaya saya tanggung sendiri," ujar Fani kepada Kompas.com Sabtu (1/11/2014).

Seharusnya, bulan ini Cellista harus menjalani operasi transplantasi hati di Jepang. Cellista dirujuk ke dokter khusus di Jepang setelah RSCM menyatakan belum mampu menangani penyakitnya yang langka.

Lagi-lagi karena masalah biaya, Cellista jadi terhambat untuk menjalani transplantasi itu. Terang saja, biaya yang harus dikeluarkan memang besar yaitu Rp 600 juta. Ayah Cellista, Saryanto yang berprofesi sebagai sales makanan dan juga Fani yang hanya seorang ibu rumah tangga tidak mampu membiayai pengobatan semahal itu.

Mengadu ke pemerintah Solo

Tak ada jalan lain, akhirnya Fani mencoba mengadu ke Pemerintah Kota Solo. Fani dan Cellista memang berdomisili di kota asal Presiden RI Joko Widodo itu. Fani datang ke kantor pemerintahan dan menceritakan soal penyakit yang diderita anaknya itu.

"Saya sudah berusaha dari dulu mencari bantuan ke pemerintah tapi hanya diberi kartu PKMS (Pelayanan Kesehatan Masyarakat Solo) dengan biaya Rp 2 juta per anak," ujar Fani.

Tak hanya sampai disitu, Fani juga mencoba mengadukan nasib putrinya kepada anggota DPRD di Solo. Sejak tahun lalu, Fani mencoba mengirimkan proposal kepada salah satu komisi disana. Akan tetapi, proposal tersebut tidak pernah mendapat jawaban.

Akhirnya, bulan lalu, Fani kembali mencoba mengirimkan proposal kepada anggota DPRD di komisi yang mengatur soal kesehatan. Nihil. Hasilnya sama. Proposal dari Fani belum direspon dengan apapun juga.

"Satu bulan yang lalu saya mengumpulkan proposal lagi ke anggota DPRD Solo bidang kesehatan tapi belum ada jawabanya," ujar Fani.

Kini, Fani hanya bisa pasrah menunggu. Semoga saja, anggota dewan yang terhormat itu membaca proposalnya dan tergerak untuk membantu. Jika bisa, Fani tidak ingin mengharapkan apapun dari pemerintah. Kondisi keuangannya yang serbat terbatas lah yang membuatnya mau melakukan ini. "Demi Cellista," ujar Fani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com