Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Blok M Bakal Berubah

Kompas.com - 03/11/2014, 13:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Wajah kawasan Blok M, Jakarta Selatan, bakal segera berubah. Mulai akhir pekan lalu, pembangunan konstruksi layang skala besar proyek transportasi massal cepat (MRT) telah dimulai. Kemacetan lalu lintas pasti akan mendera kawasan tersebut saat konstruksi berlangsung.

Nantinya kawasan Blok M dan sekitarnya bakal menjadi salah satu hub (pusat) yang semakin ramai karena stasiun MRT akan terhubung dengan sejumlah pusat perbelanjaan di tempat itu. Setelah stasiun MRT fase I (Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia) beroperasi pada 2017, pengunjung pusat-pusat perbelanjaan tidak perlu repot membawa kendaraan pribadi karena bisa memanfaatkan MRT.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami, Minggu (2/11/2014), mengatakan, konstruksi layang skala besar menjadi salah satu bukti nyata kemajuan proyek MRT. ”Ini merupakan tahapan penting untuk membangun kepercayaan publik bahwa proyek MRT terus berlangsung di lapangan. Kami memberi tahu kepada masyarakat bahwa tahapan pembangunan dilaksanakan sesuai jadwal,” katanya.

Dono menyatakan, konstruksi layang skala besar di kawasan Blok M akan berdampak pada kondisi lalu lintas. Bagian tengah median jalan akan ditutup selama tiga bulan karena digunakan sebagai area kerja.

Akan ada rekayasa lalu lintas karena terjadi pengurangan lajur jalan. ”Area kerja di lokasi itu terbatas sehingga lajur jalan menjadi berkurang. Kami memohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini,” ujar Dono.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir menjelaskan, konstruksi layang skala besar ini akan dimulai di Blok M berlanjut ke Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Panglima Polim. Tahapan ini dimulai dengan pembuatan fondasi kolom Stasiun Blok M yang berada di median jalan.

Pekerjaan pembuatan fondasi dilakukan dengan pengeboran untuk tiang fondasi jalan melayang (viaduct) dan pemasangan jembatan (pier). Selanjutnya pekerjaan yang sama dilakukan di Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Panglima Polim. Pekerjaan ini dijadwalkan berlangsung pada 1 November 2014 sampai pertengahan Januari 2015.

”Fondasi tiang akan menjadi struktur utama penopang viaduct di jalur layang MRT sekaligus menjadi bagian dari Stasiun MRT Blok M,” kata Nasyir.

Penyempitan lajur

Pekerjaan persiapan dan pemagaran median jalan dari perempatan Jalan Melawai sampai Kejaksaan Agung dilakukan pada 1-16 November. Dampaknya terjadi penyempitan lajur dari Jalan Panglima Polim dan Jalan Sisingamangaraja.

Pada 17 November sampai 22 Desember akan dilakukan pengeboran dan penanaman tiang pancang (piling) di depan Plaza Blok M dan depan Taman Martha Tiahahu. Akibatnya, terjadi pengurangan jumlah lajur dari Jalan Sisingamangaraja menuju Jalan Panglima Polim. Arah sebaliknya belum mengalami pengurangan lajur.

Setelah itu, mulai 1 Desember 2014 hingga Januari 2015, akan dilakukan pekerjaan pembuatan dudukan beton (pile cap). Pekerjaan ini akan membuat lajur jalan di depan Plaza Blok M ke arah Kejaksaan Agung berkurang dari tiga lajur menjadi dua lajur. Hal yang sama terjadi di depan Taman Martha Tiahahu ke arah perempatan Melawai.

Biasanya, pada jam-jam sibuk setiap hari dan di akhir pekan, sekitar Plaza Blok M memang cenderung padat. Lalu lintas kendaraan tersendat menjelang perempatan Melawai dari arah Bulungan dan dari arah Fatmawati. Kepadatan lalu lintas akan makin parah ketika proyek MRT berlangsung.

Integrasi

Nasyir menambahkan, stasiun-stasiun MRT di kawasan Blok M dan sekitarnya akan terhubung dengan pusat-pusat perbelanjaan. ”Stasiun Blok M akan terhubung dengan Plaza Blok M dan Stasiun Blok A terhubung dengan Pasar Blok A,” katanya.

PT MRT Jakarta juga tengah mengadakan pembicaraan dengan sejumlah pusat perbelanjaan dan perkantoran lain di kawasan tersebut untuk mengintegrasikan gedung mereka dengan stasiun-stasiun MRT, baik layang maupun bawah tanah.

Direncanakan, ada 13 stasiun yang membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Enam stasiun berada di bawah tanah dan tujuh stasiun layang.

Gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di sekitar stasiun itu diharapkan bisa terhubung dengan stasiun MRT guna mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di tengah kota dan mengurangi kemacetan Jakarta. (FRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com