Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Diinginkan Keluarga Anak Tersengat Listrik di STC

Kompas.com - 14/11/2014, 16:24 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua kali kedatangan pihak Senayan Trade Centre (STC) ke rumah keluarga Amanda Dwi Nugroho (7), anak tewas yang tersengat listrik di gedung tersebut berbuah nihil. Pasalnya, orangtua Amanda selalu menolak permintaan ataupun pemberian pihak STC.

Pada kedatangan pertama, pihak STC meminta orangtua Amanda untuk datang ke STC untuk membicarakan insiden yang menimpa Amanda. Namun, permintaan itu ditolak karena orangtua Amanda masih lelah dan masih banyak tamu datang ke rumah.

Selanjutnya kedatangan kedua pihak STC bertujuan untuk memberikan santunan yang dapat digunakan untuk biaya doa tujuh harian dan 40 harian Amanda. Namun, pemberian itu kembali ditolak oleh keluarga Amanda.

Lantas apa yang diinginkan keluarga Amanda?

"Kami masih membicarakannya dengan keluarga besar. Yang jelas kami meminta keadilan atas kejadian yang menimpa anak saya," tegas Eveline (30), ibunda Amanda, Jumat (14/11/2014).

Eveline menjelaskan, ia menginginkan pihak STC meminta maaf dan mengakui kesalahan hingga terdapat setrum di pagar yang menewaskan anaknya. "Kalau perlu mereka mengakuinya di media massa, biar semua orang tahu bahwa mereka lalai," ucap istri teknisi lepas ini.

Ia juga berharap, jika benar ada tersangka yang bersalah karena lalai membiarkan listrik berada di tempat yang bukan seharusnya, maka tersangka itu dapat diberi hukuman yang setimpal. Eveline mengatakan, tersangka harus dikenakan hukum pidana atas kelalaiannya.

"Memang itu semua enggak akan membuat anak saya kembali, tetapi dengan begitu, ada keadilan. Kalau ditanya materi, ya saya memang butuh materi, namun saya lebih butuh mereka minta maaf dan mengakui kesalahan," tandas Eveline.

Diketahui, Amanda tersengat listrik saat memegang pagar pembatas lantai satu gedung STC, Senin (10/11/2014) lalu. Pagar tersebut diduga dialiri listrik bertegangan tinggi. Karena tidak memakai alas kaki, Amanda pun tewas seketika.

Tubuh Amanda membiru dan langsung kaku 10 menit sejak ia tersengat. Nyawanya pun tak tertolong saat dilarikan ke RS Pusat Pertamina. Hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menyatakan, Amanda tewas karena tersengat listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com