Menurut Eveline, ibu Amanda, mereka datang untuk memberikan amplop berisi uang santunan kepada keluarganya. "Kemarin sore datangnya, mereka bilang uangnya buat biaya shalawatan anak saya, buat tujuh harian, dan 40 harian," tutur Eveline sambil terisak, Jumat (14/11/2014).
Pihak STC yang datang terdiri dari empat orang, dua orang protokoler sekuriti dan dua orang lagi dari manajemen gedung. Mereka datang untuk menyelesaikan insiden yang menimpa putri sulung Eveline itu dengan cara kekeluargaan.
Kendati demikian, Eveline masih menolak pemberian dari pihak STC. Ia menilai, pemberian uang santunan untuk putrinya bukanlah yang ia butuhkan.
"Kalau uang shawalatan, keluarga besar saya bisa bantu. Saya belum bisa terima karena mereka belum mengakui adanya kelalaian dari pihak mereka," ujar istri teknisi lepas ini.
Eveline mengatakan, pihak STC berjanji akan mendatangi kediaman keluarganya lagi. Diketahui, Amanda tersengat listrik saat memegang pagar pembatas lantai satu Gedung STC, Senin (10/11/2014) lalu.
Pagar tersebut diduga dialiri listrik bertegangan tinggi. Tubuh Amanda membiru dan langsung kaku sepuluh menit sejak ia tersengat.
Nyawanya pun tak tertolong saat dilarikan ke RS Pusat Pertamina. Hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menyatakan, Amanda tewas karena tersengat listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.