Seperti diberitakan sebelumnya, Amanda Dwi Nugroho (7) tewas saat berada di sekitar pagar pembatas lantai satu gedung tersebut.
"Hingga kini masih diduga korban menginjak neon box yang ada di sekitar pagar. Neon box itu dialiri listrik bertegangan tinggi," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja saat dihubungi, Rabu (12/11/2014).
Kemungkinan lainnya, pagar tersebut memang dialiri listrik karena kelalaian pengelola dalam merawat instalasi listrik di sana. Karena itulah, pihaknya masih menelusuri ada tidaknya aliran listrik di pagar tersebut.
Terkait penelusuran tersebut, Tatan mengatakan, pihaknya masih akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa beberapa saksi, yaitu keluarga dan sekuriti gedung tersebut. "Saat kejadian korban tengah bersama ibunya, saat ini masih diperiksa," kata Tatan.
Diketahui, saat kejadian itu terjadi, Amanda tengah tidak menggunakan alas kaki. Setelah tubuhnya tersengat listrik, ia pun jatuh tersungkur.
Menyadari wajah Amanda yang mulai membiru dan kakinya dingin, orangtua bocah SD itu langsung membawanya ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. Namun, ternyata nyawa Amanda tak tertolong.
Selanjutnya, jenazah Amanda dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk divisum luar, kemudian dipulangkan ke rumahnya di Patal Senayan, Jakarta Pusat. Pada Selasa kemarin, Amanda telah dimakamkan di kawasan Utan Jati, Cengkarang, Jakarta Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.