Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Ojek Tidak Mau Kalah Naikkan Tarif

Kompas.com - 18/11/2014, 10:56 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi adalah naiknya tarif yang diberlakukan bagi tiap-tiap pelaku usaha jasa angkutan umum, khususnya di Jakarta. Beberapa di antara pelaku usaha pun telah menetapkan besaran kenaikan tarif bagi penumpang.

Salah satu yang sudah menaikkan tarif adalah ojek sepeda motor. Seorang tukang ojek yang bekerja sehari-hari di pangkalan ojek Warung Gantung, perbatasan Tangerang-Jakarta, Suyadi (54), menuturkan bahwa dia belum membeli BBM Premium yang sudah naik. Meski demikian, dia telah membuat ancang-ancang harga ojek untuk sekali jalan hari ini.

"Naik Rp 1.000 saja. Kalau naik banyak-banyak, penumpang pada kabur," kata Suyadi kepada Kompas.com, Selasa (18/11/2014).

Suyadi menjelaskan, bila sebelum harga BBM naik, untuk jarak dekat, jasa ojek dipatok harga sebesar Rp 3.000. Sekarang, dengan ditambah Rp 1.000 menjadi Rp 4.000. Untuk perjalanan jarak menengah dan jarak jauh diberlakukan sama, yakni menambah Rp 1.000 dari tarif yang lama.

Berbeda dengan Suyadi, sopir angkot trayek Kalideres-Kotabumi Siagian (40) belum mendapatkan arahan dari atasannya dalam rangka menghadapi kenaikan harga BBM. Tetapi, dia berpendapat kalau setoran yang ditetapkan atasannya naik, maka tarif angkot otomatis juga akan naik.

"Kalau naik, paling naik Rp 1.000. Enggak mungkin kan kita nombok. Lagian efek harga BBM naik sekarang belum berasa," kata Siagian.

Kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Premium dan Solar resmi ditentukan dan diumumkan oleh Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, Senin (17/11/2014) malam dan berlaku mulai pukul 00.00 WIB hari ini. Harga Premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Harga Solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com