Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Gunakan Kursi Kerja Bekas Jokowi dan Sutiyoso

Kompas.com - 19/11/2014, 19:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama langsung menempati ruang kerja gubernur seusai resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, Rabu (19/11/2014) siang. Menurut Basuki, di ruangan yang sebelumnya ditempati Joko Widodo dan Sutiyoso itu, kursi kerja yang digunakan tidak pernah diganti.
 
"Saya suka enggak suka harus pakai kursi kerja ini," kata Basuki sambil menggoyang-goyangkan punggungnya ke kursi barunya, di Balaikota. [Baca: Ahok Mulai Tempati Ruang Kerja Jokowi]
 
Kursi yang digunakan Basuki kali ini berbeda dengan yang biasa didudukinya selama menjadi Wakil Gubernur DKI. Saat menjadi Wagub DKI, Basuki biasa duduk di kursi yang terlihat modern serta terbuat dari kayu jati dan dengan jok yang empuk, sementara saat ini kursinya terlihat sudah tua dan lebih tipis joknya.

Sebelum dilantik menjadi Gubernur DKI, ia sempat meminta kepada Biro Umum DKI untuk membeli kursi kerja gubernur yang baru.

"Tetapi, kursinya masih lumayan bagus, enggak pernah diganti-ganti saja kulitnya. Jadi, saya minta ke Biro Umum, kalau punya uang, tolong kursi ini dilapisi sama kulit yang baru," kata Basuki. 

 
Selain beradaptasi dengan kursi kerjanya yang baru, Basuki juga terlihat menyesuaikan diri dengan ruang kerja barunya. Ruang kerja gubernur yang berada di lantai satu itu terlihat lebih kecil dibandingkan ruang kerja wakil gubernur.

Di ruang kerjanya saat ini, ada kolam ikan koi dan dari ruangan itu bisa langsung ke pintu ruang rapat pimpinan dan ruang rapat lainnya. Tidak ada jendela yang dapat langsung memandang Monas dan keadaan di luar Balaikota.

Keadaan ini berbeda dengan ruang kerjanya yang lama. Di ruang kerja Basuki di lantai dua, ia bisa langsung memandang Monas dan langsung melihat keadaan di luar Balaikota. "Kalau kerja di ruang atas enak, bisa lihat Monas, bisa lihat jalan, bisa goyang kalau ada demo, kan kedengeran tuh suara lagu dangdutnya," ucap Basuki. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com