Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Karena Dosa Lama, PNS Jadi Diperas Oknum LSM dan Jaksa

Kompas.com - 21/11/2014, 11:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin agar tak ada lagi pegawai negeri sipil (PNS) yang terus menjadi ATM karena dosa lama akibat pernah melanggar administrasi. Dia ingin hal tersebut dihentikan.

"Itu banyak sekali PNS terpaksa seperti lurah, camat, itu kadang-kadang harus menipu-nipu uang untuk sumbangan dana operasional dan itu kadang diperas oknum LSM dan oknum jaksa, maka ini yang harus kita stop," kata Basuki di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2014) malam.

Dalam memperbaiki budaya kerja di lingkungan pegawai negeri, Ahok mengingin ke depan ada rekonsiliasi nasional. Menurut dia, banyak PNS dilingkungannya ingin berhenti bermain-main dengan anggaran.

"Padahal untuk kesalahan administrasi hampir semua PNS melakukan, karena dia enggak cukup uang dan dia enggak bisa lakukan itu. Itu yang saya katakan kepada presiden Pak Jokowi anda harus cari Jaksa agung yang ngerti yang berani stop," ungkapnya.

Dikatakan dia, bila masih ada oknum jaksa yang masih berani memeras camat dan lurah karena dosa lama, Ahok akan memimpin demo.

"Saya akan katakan pada jaksanya, bisa enggak kamu buktikan harta kamu dari mana? Kalau kamu sendiri enggak bersih mari kita rekonsiliasi. Itu yang kita butuhkan," ungkapnya.

Terkait hal tersebut, Ahok mengatakan bahwa dirinya pernah berbicara kepada Presiden Joko Widodo bahwa harus ada jaksa agung yang bisa menghentikan aksi segelintir jaksa yang tidak terpuji sehingga PNS sulit keluar dari lubang dosa.

"Saya katakan kepada presiden, Pak Jokowi, anda harus cari jaksa agung yang ngerti yang berani stop," ujarnya. (Adi Suhendi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com