Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejalan Kaki Mengeluhkan Pembangunan Saluran Beton di Jalan Prof Dr Satrio

Kompas.com - 28/11/2014, 13:01 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rani (26) tertatih-tatih berjalan melewati tumpukan beton dan tanah merah yang berjejer di Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2014) petang. Sesekali ia harus berjalan di pinggir jalan raya yang tengah dipadati kendaraan.

Saat berjalan di pingir jalan, Rani pun harus terima saat beberapa kendaraan membunyikan klakson untuknya. Entah tujuannya untuk memberi tahu ada kendaraan di belakangnya, atau memberikan kode supaya wanita berambut panjang itu menyingkir dari jalan raya.

Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta memang sedang membangun saluran air di sepanjang jalan itu. Selama pembangunan itu berlangsung, trotoar jalan dimanfaatkan untuk menaruh beton-beton dan tanah merah hasil galian.

"(Pembangunan) sudah jalan beberapa pekan terakhir. Trotoarnya sulit dilewati, akhirnya jalan di pinggir jalan. Seharusnya kalau ada pekerjaan dibenahi dulu trotoarnya," ujar karyawati bank swasta di kawasan Karet ini.

Rani pun merasa kesulitan untuk berjalan kaki dari kantornya menuju rumah kosnya yang berada di Jalan Genteng Ijo, Karet, Jakarta Selatan. Perempuan yang mengaku terbiasa berjalan kaki ini pun kadang-kadang terpaksa menumpang ojek untuk pulang.

"Kalau lagi jam-jam ramai, jalan sini kan ramai banget. Bisa diklaksonin terus saya," kata dia. Dori (45), salah satu pekerja proyek tersebut, mengatakan, selain membuat saluran air, proyek juga bertujuan untuk memperbaiki trotoar. Itulah sebabnya trotoar jalan belum dapat dilewati selama pengerjaan masih berjalan.

"Sabar dulu kali ya, trotoarnya juga mau dibeton, makanya dihancurkan dulu," kata dia. Dori pun menyarankan supaya pejalan kaki menggunakan trotoar jalan di sisi lainnya terlebih dahulu selama proyek masih berlangsung. Namun ia tidak dapat menyebutkan kapan proyek tersebut akan selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com