Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jam 12.00 Masih Ketemu, Jam 14.00 Sudah Enggak Ada"

Kompas.com - 30/11/2014, 21:00 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sutarno, orangtua Yoga Ramadhan (12), anak yang tenggelam di sodetan Kali Bedek, Kedoya, Jakarta Barat, Minggu (30/11/2014), mengaku tidak menyangka putra sulungnya sudah meninggal dunia. Beberapa jam sebelum Yoga dikabarkan meninggal, dia masih bertemu putranya.

"Jam 12.00 masih ketemu, jam 14.00 enggak tahunya sudah enggak ada (meninggal)," ujar Sutarno (42), ketika ditemui di rumah duka di Jalan Kembang Kerep.

Terakhir kali, Sutarno melihat Yoga pukul 12.00 di rumahnya. Ketika itu, Yoga yang baru saja bangun tidur merasa lapar. Beda dengan hari biasanya, Yoga meminta sang ayah untuk mengambilkan makanan dan membuatkan teh manis hangat. "Padahal biasanya ngambil sendiri," ujar Sutarno.

Kemudian, Yoga pun diajak bermain oleh teman yang juga masih kerabatnya. Setelah itu, Sutarno tidak mengetahui kemana anaknya bermain. Sutarno hanya mengingat, Yoga dan enam temannya bermain dengan mengendarai sepeda.

Sekitar pukul 14.00 WIB, salah seorang teman Yoga mendatangi rumah Sutarno sambil mengendarai sepedanya. Dia lantas langsung melapor kepada Sutarno bahwa Yoga tenggelam bersama teman yang lain. Sutarno pun langsung menuju lokasi kejadian.

"Saya ikut masuk ke sodetan untuk cari Yoga," ujar Sutarno.

Yoga merupakan salah satu korban yang meninggal di sodetan Kali Bedek. Tiga anak lain, Echa Saputra (15), Randi Patturahman (9), dan Adam (13) juga meninggal tenggelam di sana.

Sutarno bercerita, ketika sedang mencari jasad anaknya, Echa dan Adam sudah meninggal dengan posisi berpelukan. Sedangkan, Yoga dan Randi terpisah. Saat ini keempat jenasah korban sudah dibawa ke rumah duka. Malam ini mereka akan langsung dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com