Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Mau Bagaimana Lagi, PLN Punya Kuasa Memutus Aliran Listrik...

Kompas.com - 22/12/2014, 21:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutus aliran listrik di sejumlah kantor di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak 20 Desember 2014, karena ada dua bulan tunggakan pembayaran rekening listrik. Ini tanggapan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

"Ya mau bagaimana lagi ya, PLN punya kuasa sendiri kok (untuk memutus aliran listrik). Bagaimana melawan pihak yang berkuasa? Nanti lapor Pak Presiden saja, biar (aliran listrik) tidak diputus," kata Basuki, di Balaikota, Senin (22/12/2014).

Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Heru Budi Hartono mengatakan tunggakan pembayaran tagihan rekening listrik untuk November dan Desember 2014 terjadi karena keterlambatan pengesahan APBD 2014 DKI.

Namun, Basuki berpendapat tunggakan tersebut terjadi karena DKI masih belum optimal menerapkan e-budgeting, yang menyebabkan banyak program prioritas menghilang dari APBD dan sebaliknya "program siluman" tiba-tiba masuk dalam anggaran.

"Makanya saya minta ngotot menerapkan e-budgeting. Kalau enggak pakai e-budgeting, 'setan genderuwo' semua bisa ikut masukkan program atau hilangkan program. Aneh kan?" kata Basuki.

Sejumlah kantor dan instansi di DKI Jakarta yang diputus aliran listriknya antara lain adalah Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Kantor Dinas Pariwisata, dan sebuah puskesmas. Selain itu, beberapa rumah pompa juga tak lagi dialiri listrik.

Heru berencana memanggil perwakilan PT PLN untuk mempertanyakan alasan pemutusan aliran listrik di instansi pemerintah dan rumah pompa di DKI itu. Pemutusan ini, ujar dia, mengganggu pelayanan warga.

Heru berencana pula melayangan surat ke Direksi PLN agar tak memutus aliran listrik di kantor, instansi, dan fasilitas publik itu. "Saya bisa beri jaminan kalau Januari 2015 akan bisa mempercepat pembayaran. Jangan seenaknya matikan listrik kalau tanggal 20 tidak bisa bayar. Jangan arogan deh."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com