Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Djarot, Penggusuran adalah Hal yang Manusiawi

Kompas.com - 23/12/2014, 14:24 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Penggusuran permukiman di sepanjang bantaran Kali Apuran, Kapuk, Jakarta Barat, disebut sebagai hal yang manusiawi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebutkan, warga berhak mendapatkan tempat dan hunian yang lebih baik dari yang pernah ditempatinya.

"Memangnya kalau dibiarin itu manusiawi? Kena penyakit itu manusiawi? Kebanjiran manusiawi? Menduduki tanah yang bukan haknya manusiawi? Ya enggaklah," ujar Djarot di Balai Kota, Selasa (23/12/2014) siang.

Penggusuran di bantaran Kali Apuran sebelumnya sudah disosialisasikan kepada warga sebanyak tiga kali dalam Desember ini. Warga juga dijanjikan akan mendapatkan unit rusun di Rusunawa Daan Mogot, Jakarta Barat, dan Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Meski telah tiga kali diinformasikan, warga masih enggan untuk pindah. Pasalnya, rusun yang disiapkan bagi warga, terutama Rusun Daan Mogot, belum sepenuhnya siap huni. Dari delapan blok yang dibangun, baru blok B, C, dan D yang sudah bisa ditinggali. Adapun unit-unit rusun di tiga blok tersebut sudah ada yang ditempati oleh warga yang pernah tinggal di bantaran Kali Sekretaris, Grogol.

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Andika Febrian, yang sekaligus kuasa hukum warga menuturkan, belum sampai setengah dari jumlah seluruh warga di Kali Apuran yang mendapatkan kepastian soal unit rusun. Untuk mereka yang belum dapat kunci rusun, masih bingung akan pindah ke mana.

"Dari 1.500 kepala keluarga yang tinggal di Kali Apuran, baru 300 kepala keluarga yang sudah mendapatkan unit rusunnya," tutur Andika.

Andika menegaskan bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama harus bisa menunda penggusuran ini, sembari menunggu pembagian unit rusun bisa merata. Bila sudah ada kepastian untuk seluruh warga, ujar dia, barulah warga akan bersedia rumahnya digusur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com