"Kami akan bangun (underpass) di beberapa titik. (Pembangunan underpass) ini sebagai salah satu upaya mengurai kemacetan Jakarta," kata Djarot, di Kementerian Perhubungan, Rabu.
Ia menjelaskan, rel kereta api yang sebidang dengan jalan raya kerap menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Palang pintu di beberapa rel kereta itu dinilai tidak berfungsi optimal. Kemudian, sistem palang pintu yang bertujuan menahan kendaraan kerap memunculkan titik kemacetan baru. Tak jarang pula, saat terjadi kemacetan panjang, banyak kendaraan terjebak masuk ke dalam palang kereta.
"Kalau tidak ada underpass, sangat berbahaya saat jam-jam sibuk, palang kereta api ini lama menutupnya. Jalan sebidang ini juga bisa menimbulkan macet dan kecelakaan," kata mantan Wali Kota Blitar itu.
Selain pembangunan underpass, dalam kesempatan itu, Pemprov DKI dan Kemenhub sepakat untuk mengubah bantaran rel kereta menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Sehingga, Pemprov DKI bersama PT KAI bakal mengebut pembongkaran pemukiman liar warga di bantaran rel kereta api.
"Lahan di bantaran rel akan dijadikan taman yang bagus. Saya sudah suruh Dinas Pertamanan DKI untuk mendata titik-titik mana saja yang menjadi prioritas untuk (pemukiman liar) disulap menjadi RTH," kata Djarot.
Adapun beberapa pejabat SKPD turut serta mendampingi kunjungan Djarot, seperti Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Heru Budi Hartono, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Nandar Sunandar, dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Muhammad Akbar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.