Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Anggap "Debt Collector" Penculik Bos Spa Tidak Merampok

Kompas.com - 31/12/2014, 17:22 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Empat dari lima pelaku penculikan bos spa Trisya (34) di depan mal Taman Palem, Cengkareng, ditangkap Polres Jakarta Barat. Setelah menangkap tersangka ZL (34) di kepulauan Riau pada minggu 28 Desember, polisi pada Senin 29 Desember membekuk satu  tersangka. Sementara dua tersangka sisanya baru diciduk Selasa (30/12/2014) pagi.

"Kami sudah amankan satu tersangka ZL, setelah dikembangkan kami amankan AB (31), TN (29), dan BL (30). ZL di Batam dan tiga tersangka lainnya kami amankan di Jakarta tetapi tidak bersamaan dan di tempat terpisah," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Putu Putra Sudana di Mapolres Jakarta Barat.

Putu menjelaskan motif ketiga pelaku adalah masalah penagihan utang piutang. Hanya saja, pelaku yang merupakan debt collector itu salah tangkap menculik korbannya. [Baca: Mengaku Dibawa "Debt Collector", Trisha Klaim Jadi Korban Salah Tangkap]

"Jadi keempat pelaku mengira, korban ini Lani yang sedang dicari karena tersangkut utang piutang. Tetapi salah, setelah di dalam diinterogasi pelaku," ucap Putu.

Para tersangka dikenakan Pasal 333 KUHP tentang Tindak Pidana Terhadap Kejahatan Atas Kemerdekaan Orang. Mereka dikenakan pasal itu karena dianggap telah merampas kemerdekaan seseorang.

"Kami kenakan pasal 333 KUHP, karena keempatnya sudah mengganggu kebebasan seseorang dan akan dikenai hukuman pidana maksimal delapan tahun penjara," kata Putu.

Menurut Putu, keempat pelaku ini memang kerap mendapatkan tugas dari bosnya yang berada di Batam untuk menagih utang. "Pelaku ini memang berprofesi untuk menagih utang. Perintah langsung dari bosnya yang di Batam, kemudian mengeksekusi di Jakarta," ujarnya.

Semua tersangka, kata dia, bekerja di wilayah Jakarta dan Batam. Dugaan sementara, mereka ini bukan baru pertama kali melakukan kegiatan ini, tetapi sudah berulang kali. Hanya saja baru ada satu korban yang melapor. "Kami duga sudah berulang kali melakukan aksinya, tetapi baru kali ini yang melapor," ujarnya. [Baca: "Debt Collector", Preman atau Bukan?]

Terkait pengambilan uang sebesar Rp 3,5 juta milik korban, Putu mengatakan tindakan empat tersangka ini tak bisa diindikasikan sebagai perampokan.

"Jadi korban sempat diambil uangnya, tetapi itu diberikan oleh korban tanpa paksaan. Soalnya ketiga pelaku, meminta sebagai ongkos untuk pulang bukan merampok," katanya. (Wahyu Tri Laksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com