Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Rawan Tumbang di Kebun Raya Bogor Didata

Kompas.com - 13/01/2015, 14:08 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Pengelola Pusat Observasi Kebun Raya Bogor segera mendata pohon yang rawan tumbang di area wisata miliknya. Zonasi bagi pengunjung juga diatur agar tidak beraktivitas di lokasi berbahaya. Hal itu dilakukan menyusul kejadian pohon tumbang hari Minggu lalu.

Hingga Senin (12/1/2015), korban meninggal akibat tertimpa pohon bertambah satu orang, yaitu Rizki (25), yang beralamat di Kebon Pedes, Kota Bogor. Rizki mengembuskan napas terakhir pukul 23.00 karena luka parah di bagian kepala. Dengan demikian, total korban meninggal menjadi lima orang.

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain meminta dilakukan identifikasi pohon di Kebun Raya Bogor (KRB), terutama pohon-pohon yang sudah tua. Ia juga meminta penerapan kluster area berdasarkan usia dan jenis pohon sehingga zona larangan pengunjung untuk mendekat lebih jelas.

Ia mengatakan, selama ini pengecekan pohon masih didasarkan pada pengamatan visual dengan melihat kondisi fisik pohon yang bisa terjangkau (bagian bawah). Bagian atas pohon sering luput terdeteksi karena keterbatasan alat. ”Kami memang belum menggunakan teknologi canggih untuk melihat kesehatan pohon. Itu karena alat pendeteksi belum tersedia di pasaran. Kami baru akan mengembangkan riset tomografi untuk melihat data pohon secara detail,” ujar Iskandar saat mengunjungi korban di RS PMI Bogor, Senin (12/1/2015).

Setelah kejadian pohon tumbang, Iskandar juga meminta pengelola KRB mendata pohon dengan lebih detail dari bagian atas hingga bagian bawah. Namun, teknik tomografi itu membutuhkan setahun dalam proses riset.

Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan KRB LIPI Didik Widyatmoko menyatakan, 45 peneliti serta 215 teknisi dan karyawan akan diturunkan dalam proses mitigasi kerawanan pohon tumbang itu. Ada ribuan pohon yang akan diteliti kesehatannya. Lokasi prioritas ditetapkan pada area strategis yang banyak dipadati pengunjung seperti di sekitar lapangan bola, Jalan Anggrek, serta Jalan Kenari 1 dan Kenari 2. Pohon tidak hanya dicek dari penampakan luar, tetapi juga dibor untuk mengetahui penyakit di dalam batang.

Menurut Didik, jenis pohon yang mendapat perawatan intensif adalah pohon yang masuk dalam jenis tanaman koleksi. Ada 45 peneliti yang mengurus tanaman koleksi itu.

Adapun jenis pohon nonkoleksi hanya dilakukan pemeliharaan rutin sehingga sering kali luput dari perhatian. Pohon damar (Agathis borneonsis) yang tumbang hari Minggu lalu termasuk tumbuhan nonkoleksi karena hanya berfungsi sebagai tanaman pengarah atau pohon tepi jalan. ”Kami luput karena secara visual sehat, tetapi ternyata dalamnya sudah lapuk,” ujar Didik.

Insiden KBR menginspirasi jajaran instansi terkait di Jakarta untuk berbenah. Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Selatan Suzi Marsitwati mengatakan, pemangkasan diperlukan untuk mengurangi cabang-cabang pohon dan memberikan keindahan lingkungan. ”Pemangkasan akan dilaksanakan mulai Selasa di sepanjang Jalan Kalibata hingga Kompleks DPR, Jakarta Selatan,” katanya.

Banjir

Terkait situasi cuaca, sebanyak 170 tempat di Ibu Kota dan sekitarnya rawan banjir sepanjang musim hujan. Lokasi-lokasi itu didapat dari hasil pemetaan yang dilakukan Polda Metro Jaya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, lokasi-lokasi banjir itu tersebar di wilayah DKI Jakarta, Depok, wilayah Tangerang, dan Bekasi. ”Banjir yang terjadi juga disebabkan air yang mengalir dari Bogor melalui Ciliwung yang melintasi wilayah Jakarta Selatan, seperti Pasar Minggu, Pancoran, dan Tebet, kemudian Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Sementara di Jakarta Utara, mayoritas disebabkan dari rob,” kata Martinus, Senin.

Polda berencana melakukan simulasi penanganan banjir di Kampung Pulo, hari Selasa ini. Pelatihan itu meliputi cara koordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat lain, serta pengecekan persiapan peralatan kano atau kayak.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkot Jaksel akan mengajukan anggaran sebelum pengesahan APBD. Demikian disampaikan Kepala Suku Dinas Tata Air Jaksel Deddy Budiwidodo. (RAY/JAL/MDN/PIN/DNA/DEA/ILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com