Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bantah Larang Putar Lagu Asing di Hotel

Kompas.com - 15/01/2015, 13:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah telah mengeluarkan kebijakan pelarangan pemutaran lagu-lagu asing di hotel-hotel. Bahkan, lanjut dia, akibat isu yang beredar di publik ini, Basuki telah mendapat kritik dari warga Indonesia yang berada di Jepang. 

"Enggak, (isu) itu salah. Orang (Indonesia) di Jepang langsung BBM (BlackBerry Messenger) saya dan bilang, 'Gila, Anda Gubernur di kota megapolitan kok bisa-bisanya melarang lagu asing di hotel?'," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (15/1/2015). 

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku tidak mengetahui duduk permasalahannya ketika mendapat informasi tersebut.

Ia kemudian langsung bertanya kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Purba Hutapea yang mengeluarkan pernyataannya di sebuah media online. Purba pun mengatakan kepada Basuki bahwa pewarta media tersebut salah mengutip pernyataannya.

"Dia (Purba) bilang itu hotel diimbau untuk putar lagu-lagu daerah kayak 'Bengawan Solo' atau lagu khas Belitung. Bukan dilarang, tapi wartawannya salah kutip. Aku sudah tanya langsung sama Pak Purba. Dia (Purba) takut kali gue stafin gara-gara ini. Ha-ha-ha," kata Ahok. 

Sebelumnya, Kadisparbud DKI Purba Hutapea menjelaskan bakal melarang pemutaran lagu asing di hotel di Jakarta. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan dan mempromosikan budaya lokal kepada para turis. [Baca: Sebentar Lagi, Pengelola Hotel Dilarang Perdengarkan Lagu Asing]

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencanangkan program baru. Dalam waktu dekat, lanjut dia, seluruh hotel di Jakarta wajib mengadopsi budaya lokal.

"Tahun 2015, kami akan buat program wajib untuk hotel menampilkan budaya lokal dan melarang hotel memperdengarkan lagu asing. Pengelola harus menggelar pertunjukan budaya lokal, misalnya kecapi suling di lobi hotel," ujar Purba, Sabtu (10/1/2015).

Dia menyarankan pihak hotel untuk memainkan lagu-lagu nasional dan daerah ketimbang memasang lagu asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com