Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Turunkan “Sniper” untuk Basmi Penjahat di Jakarta?

Kompas.com - 31/01/2015, 06:08 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut survei yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit, Jakarta menempati urutan terakhir untuk urusan keamanan di antara 50 kota besar lainnya. Dengan alasan ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mewacanakan untuk memanfaatkan penembak jitu atau sniper untuk memburu pelaku kejahatan dan meningkatkan rasa aman di masyarakat.

Namun, menurut Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, sniper sebetulnya tidak terlalu dibutuhkan untuk membasmi pelaku kejahatan konvensional, termasuk pencurian dan perampokan. Sebagai kompensasinya, kepolisian perlu meningkatkan intensitas patroli dan razia.

“Kami menyiapkan personel terbaik yang setiap malam berpatroli. Mereka dilengkapi dengan senjata api,” kata Unggung, Jumat (30/1/2015) di Mapolda Metro Jaya.

Unggung mengatakan, patroli dilakukan terutama untuk daerah-daerah yang relatif sepi. Patroli dilakukan oleh beberapa satuan sekaligus, seperti Sabhara, Lalu lintas, Brimob, bahkan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sementara untuk daerah yang ramai, polisi menyiapkan pos pantau.

“Anggota-anggota polisi yang disiagakan di pos-pos pantau juga sudah dibekali senjata. Utamanya pas berangkat kantor dan pulang kerja kami optimalkan,” kata dia.

Jika dalam proses penangkapan pelaku kejahatan ada sesuatu yang membahayakan petugas polisi, apalagi masyarakat, barulah petugas dapat melecutkan peluru dengan terukur dan terarah kepada pelaku. “Misalnya, pelaku mencoba melawan polisi dengan senjata api atau senjata tajam, maka kita lumpuhkan,” kata dia.

Kendati demikian, Unggung menegaskan Polda Metro Jaya akan selalu mendukung program-program yang dijalankan oleh Pemprov DKI Jakarta. Ia mengaku sering mengadakan pertemuan-pertemuan dengan Basuki untuk menciptakan sinergi yang baik antara Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, Basuki mengatakan, pihaknya telah memberikan sejumlah dana berbentuk hibah yang dipergunakan untuk pengadaan motor bagi para sniper di Polda Metro Jaya. Hal itu bertujuan untuk memudahkan para sniper untuk bertugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com