Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Penderitaan Bapak Ibu Berlanjut Sampai Oktober 2017

Kompas.com - 31/01/2015, 12:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan akan terus melakukan reformasi birokrasi jika masih ada pegawai yang tidak bekerja dengan baik.

Setelah merombak ribuan pejabat Pemprov DKI, Basuki bakal merombak jajaran direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI khususnya Direktur Utama (Dirut). Hal ini disampaikan Basuki saat menjadi pembicara Rapat Pimpinan (Rapim) Bank DKI Tahun 2015, di Candi Bentar, Putri Duyung, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).

"Banyak (pegawai) yang berharap saya jangan lama-lama jadi Gubernur, bisa repot, saya juga menyadari hal itu. Tapi penderitaan bapak dan ibu masih berlanjut sampai Oktober 2017 dan pasti ada foto saya di Balaikota. Syukur-syukur yang masih ingin saya jadi Gubernur itu jumlahnya 50 persen plus 1, jadi penderitaan bapak ibu bertambah sampai 2022," kata Basuki yang mengundang gelak tawa para peserta rapim.

Ia menjelaskan, reformasi birokrasi membuat para pegawai merasa tidak menjadi seorang senior yang terlalu lama menjabat jabatan tertentu. Basuki tidak ingin adanya kesenjangan antara pegawai baru dengan para pejabatnya di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Sebab, lanjut dia, para staf bisa diangkat menjadi pejabat dan pejabat bisa dengan mudah distafkan olehnya.

"Pada 2 Januari kemarin saya banyak memotong jabatan. Saya tidak lagi bicara evaluasi tiga bulan, kalau minggu depan saya dengar hal-hal yang tidak enak, langsung saya stafkan pejabatnya. Saya lebih baik buat kebijakan salah menstafkan pejabat daripada warga DKI menderita selama lima tahun," kata Basuki.

Lebih lanjut ia berharap para jajaran direksi BUMD maupun pejabat DKI untuk meninggalkan kebiasaan lama dengan "bermain" proyek maupun anggaran. "Siapapun yang malas, saya keluarkan, tidak ada toleransi," kata Basuki.

Sebagai informasi, dalam acara itu turut hadir Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono, Asisten Perekonomian DKI Franky Mangatas, Kepala Biro Perekonomian DKI Adi Ariantara, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com