Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Diminta Tak Lanjutkan Wacana Perbolehkan Mobil Pribadi Masuk "Busway"

Kompas.com - 02/02/2015, 14:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wacana Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang hendak mengizinkan kendaraan pribadi masuk ke jalur transjakarta (busway) mendapat penolakan dari DPRD DKI Jakarta. Ahok pun diminta tidak meneruskan rencananya itu.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ahmad Zaerofi menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana Ahok tersebut. Menurut dia, rencana Ahok telah menyalahi konsep awal jalur transjakarta yang seharusnya steril dari kendaraan lain, kecuali bus transjakarta.

"Sebaiknya (rencana Ahok) tidak perlu diteruskan. Dari awal kan transjakarta harus steril dari kendaraan apa pun. Jadi, Ahok salah kalau memperbolehkan kendaraan pribadi masuk jalur transjakarta," kata dia, di Gedung DPRD DKI, Senin (2/2/2015). [Baca: Ini Alasan Ahok Bakal Izinkan Kendaraan Pribadi Melintas di Jalur Transjakarta]

Pada kesempatan terpisah, Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan dan Transportasi Emanuel Kristanto mengatakan, instansinya belum memiliki kajian terkait kendaraan pribadi yang bisa masuk jalur transjakarta.

Sebab, kata dia, jajarannya masih mempelajari dulu mengenai aturan hukumnya. "Masih dilihat-lihat dulu memungkinkan atau tidak dari sisi aturannya," ucap Emanuel.

Seperti diberitakan, Ahok membuka wacana memperbolehkan kendaraan pribadi menggunakan jalur transjakarta.

Menurut Ahok, kendaraan pribadi bisa saja menggunakan jalur transjakarta asal pemiliknya mau membayar retribusi sebesar Rp 500.000-1 juta untuk sekali lewat. [Baca: Ahok: Siapa Tahu Ada Orang Gendeng Bayar Rp 1 Juta buat Lewat Jalur Transjakarta]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com