Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Tol Becakayu, Warga Mulai Bongkar Bangunan

Kompas.com - 03/02/2015, 12:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa warga di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, mulai membongkar bangunan tempat tinggal mereka. Pembongkaran terkait rencana kelanjutan proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Tol Becakayu).

Pembongkaran ini mulai dilakukan di RW 10 dan RW 11 Cipinang Melayu, atau tepatnya setelah Universitas Borobudur arah Pangkalan Jati. Bangunan warga yang dibongkar letaknya persis berharapan dengan Sungai Kalimalang.

Di lokasi ini, selain tempat tinggal warga, berdiri pula puluhan tempat usaha mulai dari warnet, warung, tempat cuci motor, showroom mobil, dan lainnya. Pemilik bangunan terlihat ada yang sudah mengosongkan, membongkar, ada pula yang masih bertahan.

Ramly (40) dan Bedul (40), pemilik usaha cuci motor di wilayah RT 02 RW 10 ini, mulai membongkar tempat usaha mereka. Di atas tempat usaha keduanya tersebut merupakan lahan yang sudah dibebaskan sejak lama untuk pembangunan tol.

"Bangunannya sih punya pribadi, tapi ini tanahnya sudah dibayar sama pemerintah," ujar Ramly kepada Kompas.com, Selasa (3/2/2015).

Tidak ada ganti rugi yang diterima kedua orang ini. Namun, sosialisasi sudah dilakukan sebelumnya. "Enggak ada ganti rugi, uang kerahiman juga enggak ada," ujar Ramly.

Bedul yang merupakan warga RT 01 RW 10 Cipinang Melayu itu mengaku belum memikirkan akan melanjutkan usaha tersebut lagi. Usaha cuci motor yang sudah berlangsung lima tahun itu, lanjutnya, merupakan satu-satunya mata pencarian.

"Belum tahu lagi bingung mau pindah ke mana. Paling ngojek lagi di sekitar sini," ujar Bedul.

Tokoh masyarakat setempat, Lukman Abidin, mengatakan, warga Cipinang Melayu dengan kesadarannya membongkar bangunannya sendiri. Meski demikian, menurut dia, ada pula bangunan warga yang belum dibongkar. Hal ini lantaran belum ada pembayaran ganti rugi terhadap warga tersebut.

"Ada beberapa lahan yang sampai ini belum dibayar, seperti Mushala Al-Hairiyah di RT 02 RW 10 ini. Sampai sekarang belum dibayar. Juga beberapa bangunan lainnya," ujar Lukman.

Sebelumnya, harian Kompas melaporkan, pembangunan Tol Becakayu mulai dilanjutkan. Pada Oktober 2014, Kementerian Pekerjaan Umum kembali melaksanakan peletakan batu pertama untuk melanjutkan pembangunan tol tersebut.

Berdasarkan informasi dari situs resmi Kementerian PU, Tol Becakayu akan dibangun sepanjang 21 kilometer. Pembangunan tol itu terdiri atas dua seksi, yaitu Seksi Kasablanka-Jaka Sampurna sepanjang 11 kilometer dan Seksi Jaka Sampurna-Duren Jaya sepanjang 10,04 kilometer. Sejak 1997, pembangunan jalan Tol Becakayu itu dirancang untuk mengurai kemacetan di Jalan Raya Kalimalang yang terjadi setiap hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com