Pembangunan infrastruktur juga sudah gencar dilaksanakan. Dari tahun ke tahun, selalu ada pembaharuan program dan langkah antisipasi banjir di lapangan. Namun, pembangunan itu memiliki masa bertahan dalam jangka waktu tertentu.
"Seperti apa pun infrastruktur yang dibangun, pasti akan punya masa final atau expired-nya," kata Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bambang Surya Putra kepada Kompas.com, Rabu (11/2/2015).
Bambang menjelaskan, salah satu pembangunan yang sering dilaksanakan dan hampir expired adalah peninggian jalan. Jakarta telah mengalami peninggian jalan beberapa kali, tetapi akhirnya selalu kembali turun dan terendam banjir.
Muka tanah di Jakarta turun 18 sentimeter per tahun. Hal tersebut beriringan dengan pembangunan di Jakarta yang semakin banyak. Pembangunan tersebut sebagian besar menggunakan dasar aspal atau beton sehingga membuat tanah tidak menyerap air lagi.
Sama halnya dengan proyek turap di sungai atau kali. Menurut Bambang, setiap kali ada penurapan, lama-kelamaan air di kali akan kembali meninggi sehingga perlu normalisasi dan penurapan lagi. Sementara itu, masyarakat yang terlalu sering membuang sampah di kali masih jadi penyebab utama pendangkalan kali.
Genangan pun tidak akan bisa sepenuhnya menghilang dari Jakarta. Namun, genangan bisa cepat diantisipasi dengan pompa. Pompa ini berfungsi memindahkan air ke saluran-saluran, untuk kemudian diarahkan ke waduk dan berujung ke laut.
"Ya, kalau ngomong tergantung apa enggak, Jakarta sangat tergantung pada pompa. Seumur hidup di Jakarta harus pakai pompa," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.