Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN: Kami Matikan Listrik Sesuai Prosedur dan Menyelamatkan Warga

Kompas.com - 11/02/2015, 22:24 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Haryanto WS mengungkapkan alasannya kenapa harus mematikan listrik yang menyuplai tenaga untuk mesin pompa di Waduk Pluit, Senin (9/2/2015), sehingga tidak bisa dioperasikan. Alasan listrik harus dimatikan karena jaringan listrik untuk Waduk Pluit terhubung dengan jaringan besar yang dinamakan Penyulang Cakalang.

Menurut Haryanto, jika satu gardu dari jaringan tersebut terendam air, listrik di sana harus dipadamkan semua. [Baca: Kawasan Ring I Terendam Banjir, Ahok Salahkan PLN]

"Kalau tidak dimatikan, akan membahayakan masyarakat sekitar. Bayangkan, jaringan itu berada di Ancol, Angke, Muara Karang, dan Pluit. Sebagian besar wilayah tersebut sudah terendam," kata Haryanto, Rabu (11/2/2015).

Haryanto mengungkapkan, jika salah satu dari jaringan itu terendam banjir, sesuai standar operasional prosedur (SOP), listrik harus diputus. Jika tidak diputus, warga di tempat banjir bisa terkena setrum akibat gardu listrik yang terendam.

Haryanto mengungkapkan, jajarannya mendapat laporan dari warga bahwa salah satu jaringan, yakni gardu di daerah Muara Baru Ujung, sudah terendam air.

Dari laporan itu, PLN langsung mematikan listrik di 17 gardu yang merupakan satu jaringan Penyulang Cakalang tepat pukul 11.38 WIB. [Baca: Ahok: PLN Monopoli, Belagu...]

"Setelah mati, teknisi kami langsung turun ke lapangan mengubah arah jaringan sehingga listrik bisa langsung menuju pompa Waduk Pluit. Kami akhirnya suplai listrik ke Waduk Pluit dari sumber alternatif pembangkit Bawal," ujar Haryanto.

Dengan upaya itu, listrik mesin pompa di Waduk Pluit bisa kembali hidup pada pukul 13.15 WIB. Sementara itu, daerah lain yang gardunya masih terendam, sampai saat ini, belum dialiri listrik sama sekali. Berbeda dengan listrik untuk pompa di Waduk Pluit yang diusahakan hidup dari jeda waktu dua jam tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com