"Kegiatan belajar mengajar tetap tidak terganggu," kata Arie, Jumat (13/2/2015).
Adapun sekolah yang sempat menjadi lokasi pengungsian adalah SMA Negeri 76 Jalan Tipar Cakung Jakarta Timur, SMK Negeri 54 Jalan Bendungan Jago Nomor 53 Kemayoran Jakarta Pusat, SD Negeri Bidara Cina 03 Pagi, SD Negeri Kampung Melayu 01 Pagi, dan SD Negeri Kampung Melayu 02 Petang Jakarta Timur. Di SMKN 54 sempat mengungsi sebanyak 308 jiwa dari 67 Kepala Keluarga (KK). Rinciannya 230 pengungsi orang tua, 16 manula, 51 anak-anak, dan 11 balita.
Meski begitu, diakui dia, tidak sedikit sekolah yang terdampak banjir. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar pun terganggu. Pada hari pertama banjir besar pada hari Senin, lanjut Arie, tak sedikit sekolah yang meliburkan peserta didiknya.
"Ada juga peserta didik yang kesulitan datang ke sekolah karena akses menuju sekolahnya banjir. Kebanyakan sekolah libur di hari pertama banjir besar pas hari Senin, keesokan harinya sudah masuk lagi, seperti misalnya kayak di SMA 8," kata Arie.
Sekolah yang sempat terendam banjir, yakni TK sebanyak 3 sekolah, 47 SD, 10 SMP, 27 SMA, 16 SMK, dan 1 PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Sebagian besar sekolah yang terendam banjir berada di Jakarta Timur, Utara, Pusat, dan Barat.
Adapun sekolah yang terendam banjir itu antara lain TK As Saadah, TK Riyadus Shalihin, SDN Kwitang 01, SDN Kramat 02, SDN Kemayoran 09, SDN Cempaka Baru 03, SDN Kapuk Muara 01, SDN Jatinegara 10, SDN Kayu Putih 09 Pagi, SMPN 10, SMPN 183, SMPN 232, SMPN 140, SMAN 27, SMAN 77, SMAN 13, SMAN 111, SMAN 8, SMAN 96, SMAN 60, SMKN 12, SMK Yapenda, SMK Tri Darma, SMK Diponegoro 2, SMK Pusaka 1, dan PKBM 33 Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.