Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Baru Diteror Begitu Saja Nangis, Cengeng, Huuu..."

Kompas.com - 13/02/2015, 11:59 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Massa pendukung Polri yang tergabung dalam lembaga swadaya masyarakat (LSM) Solidaritas Masyarakat Bekasi meledek para personel polisi yang berjaga di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (13/2/2015).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa memasuki halaman pengadilan sekitar pukul 10.15 WIB dan membentuk dua saf barisan. Bersamaan dengan datangnya massa, personel kepolisian kemudian membentuk tiga saf barisan pengaman tepat di depan barisan massa.

Merasa tidak takut dengan kehadiran personel polisi, massa pun mendekat.

"Meskipun di sini ada polisi, kita jangan takut teman-teman. Ayo maju satu langkah," perintah Budi Arianto selaku koordinator massa.

Beberapa orang di antara massa melangkah maju sambil mengeluarkan celetukan bernada meledek. "Ya, nabrak deh," ucap salah satu pendukung. Namun, polisi yang berjaga tidak terpancing.

Tak berapa lama kemudian, Budi mengajak massa pindah ke depan lobi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan melewati sisi yang tidak tertutupi barisan polisi. "Ayo, kita harus ada di depan pintu pengadilan. Lewat sebelah sana (sisi yang tidak tertutupi)," ajak Budi. 

Massa kemudian berpindah sambil kembali meledek personel polisi. "Dadah, kita lewat sana ya," kata seorang pendukung. 

Ledekan tidak hanya ditujukan kepada personel polisi, tetapi juga kepada KPK atas aduan teror yang mereka peroleh. "Baru diteror begitu saja nangis, cengeng, huuu...," kata Budi dalam orasinya. 

Pernyataan Budi kemudian diikuti oleh seruan berbunyi "huuu" dan dilanjutkan dengan nyanyian "KPK lebay, KPK lebay" oleh massa LSM itu.

Rencananya, massa pendukung Polri akan terus berdemo hingga sidang pra-peradilan hari ini selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com