Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa memasuki halaman pengadilan sekitar pukul 10.15 WIB dan membentuk dua saf barisan. Bersamaan dengan datangnya massa, personel kepolisian kemudian membentuk tiga saf barisan pengaman tepat di depan barisan massa.
Merasa tidak takut dengan kehadiran personel polisi, massa pun mendekat.
"Meskipun di sini ada polisi, kita jangan takut teman-teman. Ayo maju satu langkah," perintah Budi Arianto selaku koordinator massa.
Beberapa orang di antara massa melangkah maju sambil mengeluarkan celetukan bernada meledek. "Ya, nabrak deh," ucap salah satu pendukung. Namun, polisi yang berjaga tidak terpancing.
Tak berapa lama kemudian, Budi mengajak massa pindah ke depan lobi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan melewati sisi yang tidak tertutupi barisan polisi. "Ayo, kita harus ada di depan pintu pengadilan. Lewat sebelah sana (sisi yang tidak tertutupi)," ajak Budi.
Massa kemudian berpindah sambil kembali meledek personel polisi. "Dadah, kita lewat sana ya," kata seorang pendukung.
Ledekan tidak hanya ditujukan kepada personel polisi, tetapi juga kepada KPK atas aduan teror yang mereka peroleh. "Baru diteror begitu saja nangis, cengeng, huuu...," kata Budi dalam orasinya.
Pernyataan Budi kemudian diikuti oleh seruan berbunyi "huuu" dan dilanjutkan dengan nyanyian "KPK lebay, KPK lebay" oleh massa LSM itu.
Rencananya, massa pendukung Polri akan terus berdemo hingga sidang pra-peradilan hari ini selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.