Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus Pul Yakin Sopir Taksi Express Itu Bukan Korban Perampokan

Kompas.com - 18/02/2015, 13:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus pul Ciganjur Taksi Ekspress, Munawar, yakin bahwa salah seorang karyawannya, Tony Zahar (55), tewas dibunuh. Munawar merujuk pada luka-luka yang terdapat pada jenazah Toni.

"Kalau perampokan, lukanya enggak begitu. Kalau rampok kan melukai sekenanya karena memang tidak niat membunuh," ujar Munawar di Rumah Duka RSCM, Rabu (18/2/2015).

Munawar mengatakan, Tony tewas dengan luka besar di bagian leher dan luka itu hanya bisa dibuat dengan senjata tajam. Dalam kesehariannya, menurut Munawar, tidak ada yang masalah pada Toni.

Tony merupakan salah satu sopir khusus "taksi kalong", sebutan khas untuk taksi yang beroperasi pada malam hari. Kemarin, taksi yang dibawa oleh Tony keluar pul sekitar pukul 16.00 WIB dan dijadwalkan kembali pagi ini.

Munawar mengaku mendengar kabar tentang kematian Tony dari karyawannya yang lain. Seketika, dia langsung menuju lokasi ditemukannya jasad Tony. Munawar yakin tidak ada permasalahan yang terjadi antara Tony dan pihak perusahaan.

"Kalau masalah di kantor, saya yakin enggak ada. Ada juga orang takut cari masalah sama dia karena badannya besar. Makanya, kecil juga kemungkinan kalau ini dirampok. Badannya besar," ujar Munawar.

Saat ini, jenasah sudah tiba di RSCM. Belum ada keluarga Tony yang terlihat di rumah duka. Munawar mengatakan, istri Tony masih dalam perjalanan.

Sebelumnya diberitakan, Tony ditemukan tewas di taksi yang dikemudikannya di Jalan Raya Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. [Baca: Sopir Taksi Express Ditemukan Tewas dengan Luka di Leher]

"Sekitar pukul 05.30, ada sopir metromini teriak, ada banyak darah. Lalu, saya samperin dan saya temukan sopir taksi tengkurap," ujar Parjono, seorang tukang ojek yang mangkal di kawasan itu. [Baca: Kronologi Ditemukannya Sopir Taksi Express Bersimbah Darah di Pasar Minggu]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com