Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulogebang Terdesak Terminal Bayangan

Kompas.com - 18/02/2015, 19:11 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Terminal Bus Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (17/2/2015), masih terlihat sepi. Belum semua operator bus beroperasi di terminal itu. Selain karena akses jalan yang belum selesai, terminal bayangan juga masih menjadi ancaman.

Terminal yang dibangun dengan biaya Rp 600 miliar itu sepi penumpang ataupun bus-bus luar kota. Hanya terdapat beberapa angkutan penghubung dalam kota dan bus transjakarta yang parkir di dalam terminal.

Sarifudin, petugas keamanan terminal, mengatakan, hingga Selasa siang baru tiga bus yang menurunkan penumpang di Terminal Pulogebang. ”Tadi pagi bus Kramat Jati, Pahala Kencana, dan Rosalia Indah sudah mulai beroperasi di terminal,” katanya.

Tahap uji coba Terminal Pulogebang dilakukan sampai peresmian oleh gubernur awal Maret nanti. Hal itu mendapat respons positif dari pihak operator bus ataupun dari masyarakat sekitar. Sampai saat ini terdapat 18 PO bus yang bekerja sama dengan pihak pengelola.

Banyaknya terminal bayangan di dalam kota menjadi ancaman bagi terminal terpadu Pulogebang. Keberadaan terminal bayangan itu juga melanggar Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Menurut Kepala Satuan Sarpras Terminal Pulogebang Baihaqi, upaya pembersihan terminal bayangan terus dilakukan pihak UPT. Terminal Pulogebang bekerja sama dengan instansi lainnya. ”Kemacetan di dalam kota juga disebabkan banyaknya terminal bayangan,” ujarnya.

UPT Terminal Bus Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, akan membuat pakta komitmen dengan operator bus agar tidak membuat terminal bayangan. Penandatangan pakta tersebut akan dilakukan saat peresmian nanti.

Ia menambahkan, jika di kemudian hari ada operator bus yang melanggar kesepakatan, maka akan dikenai sanksi sesuai prosedur yang berlaku. ”Sanksinya bisa berupa pemotongan trayek,” katanya.

Menurut Baihaqi, sepinya terminal, selain karena masih baru beroperasi, juga karena pembangunan jalan layang yang terhubung Tol Lingkar Luar juga belum selesai. Sampai saat ini akses jalan ke terminal masih terbatas karena belum selesainya proyek jalan layang itu. Pengguna jasa masih menggunakan jalan sisi timur terminal.

Selain akses jalan yang belum rampung, beberapa fasilitas umum dalam gedung juga belum semuanya bisa digunakan. Contohnya, beberapa toilet di lantai satu belum berfungsi, lampu lift mati, dan beberapa ruangan terminal belum selesai dibangun.

Masih soal infrastruktur angkutan umum, Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, juga dalam kondisi rusak parah. Jalan dan gedung terminal dipergunakan untuk urusan angkutan lalu lintas darat antarkota dan antarprovinsi. Tempat penumpang menunggu juga rusak. (B09/B10)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com