Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Peternakan Sapi di NTT, DKI Gandeng PD Dharma Jaya

Kompas.com - 20/02/2015, 17:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin membuat peternakan sapi khusus untuk memasok daging sapi di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta menggandeng PD Dharma Jaya untuk membangun peternakan ini.

Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma menjelaskan, selama ini pasokan daging sapi di Jakarta didapat dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Akan tetapi, tidak ada pembiakan sehingga pasokan pasti habis.

"Kita butuh suplai dari sana, tetapi tidak mencukupi. Memang ada sapi tetapi kalau kita ambil terus justru terkuras," ujar Marina di Balai Kota, Jumat (20/2/2015).

Itu lah sebabnya, kata Marina, Pemprov DKI ingin membuat breeding sapi di NTT. Maksudnya, membuat peternakan sapi dari mulai bibit. Sehingga, pasokan sapi tidak habis begitu saja.

Marina mengatakan dana yang dibutuhkan untuk proyek ini sekitar Rp 50 miliar. Dana ini digunakan dari dana milik PD Dharma Jaya sebagai BUMD.

"Untuk satu pilot project sekitar Rp 50 miliar. Pilot project yang ada sekitar 20, kita jalan dulu, kalau kurang baru kita ajukan lagi," ujar Marina. [Baca: Defisit Sapi, DKI Beli Lahan 100 Hektar di NTT]

Untuk daging-daging sapi dari peternakan ini, kata Marina, akan masuk ke DKI Jakarta sudah dalam bentuk daging potong. Bukan lagi seekor sapi. Hal ini pun sudah diuji coba.

Sejak akhir Desember hingga Sabtu lalu, sudah ada enam kontainer daging yang masuk ke Jakarta. Enam kontainer itu setara dengan 65 ton daging sapi.

Untuk menyukseskan program ini, Pemprov DKI dan PD Dharma Jaya juga turut menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Hal ini untuk mendukung proyek peternakan yang didukung dengan teknologi. "Iya kita kerjasama, karena LIPI yang sudah punya teknologinya. Justru gandeng orang pinter, karena kita nothing tanpa mereka," ujar Marina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com