Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blok G Tanah Abang Bantah Ada Prostitusi di Lantai 3

Kompas.com - 25/02/2015, 13:34 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Manajer Pasar Tanah Abang Blok G, Namen Suhadi, membantah lantai 3 pasar itu digunakan sebagai lokasi prostitusi. Meski demikian, dia mengakui bahwa kondisi lantai 3 kini memang sengaja dikosongkan untuk digunakan keperluan lain yang masih dibahas di PD Pasar Jaya.

"Tidak ada itu pemberitaan soal lantai 3 jadi tempat mesum, apalagi dibilang ada transaksi segala macam. Saya bisa buktikan kalau itu tidak ada," kata Namen kepada Kompas.com, Rabu (25/2/2015).

Namen mengaku bahwa dia tidak tahu dari mana pemberitaan itu berasal. Hanya saja, dia menjelaskan, pada Jumat (19/2/2015) malam, ada razia gabungan yang dilakukan oleh jajaran Wali Kota Pusat. Razia tersebut menyasar para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di daerah Tanah Abang.

Kawasan Tanah Abang sendiri terkenal dengan daerah lokalisasi bernama Bongkaran. Saat razia menyasar tempat itu, jelas Namen, banyak pekerja seks komersial (PSK) yang berlarian dan berusaha kabur dari kejaran petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Pasar Blok G ini kan pasar terbuka, jadi tidak menutup kemungkinan ada beberapa dari mereka yang bersembunyi di sini," tambah Namen.

Dia mengakui saat petugas Satpol PP mengejar ke daerah Blok G, sebelumnya sudah terlebih dahulu berkoordinasi dengan petugas keamanan pasar.

Lantai 3 Blok G sendiri sebenarnya sudah ditutup sejak pukul 18.00 WIB setiap harinya. Akses menuju lantai 2 dan 3 dikunci rapat sehingga yang bisa dimasuki hanya lantai dasar dan lantai 1.

Namen menegaskan, dia sempat menantang orang yang memberitakan hal tersebut untuk membuktikan dengan bukti yang lebih kuat, seperti video, foto, maupun menemukan kegiatan transaksi PSK hingga perbuatan mesum yang dilakukan di lantai 3.

"Saya tanyakan kalau memang benar itu ada. Saya tantang kasih lihat ke saya, biar saya kumpulkan petugas yang bertugas saat razia itu, pedagang-pedagang, saksi-saksi. Tinggal ditanyakan ke mereka semua, apa benar ada yang mesum. Warga sudah tahu semua kok seperti apa," kata Namen.

Dia merasa kecewa dan keberatan dengan pemberitaan itu. Pasalnya, citra dan kesan terhadap Blok G yang sedang dibangun baik jadi terganggu. Untuk langkah selanjutnya, Namen akan bersurat ke PD Pasar Jaya pusat hingga klarifikasi soal lokalisasi bisa diteruskan sampai ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com