"Dalam hidup ada senang dan susahnya. Jalani saja," kata Heru saat ditemui di rumahnya yang sudah hangus terbakar, Kamis (26/2/2015).
Rumah Heru beserta 49 rumah warga Bojong Kavling RT 16 RW 04 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkarang, Jakarta Barat hangus terbakar pada Rabu (25/2/2015) pagi, sekitar Pukul 9.00 WIB. Sebanyak 105 kepala keluarga mengungsi di Masjid Al-Husni, tak jauh dari lokasi kebakaran.
Heru mengaku masih beruntung karena kediamannya tidak hancur. Dalam pantauan Kompas.com, meski atap dan harta benda milik Heru sudah habis terbakar, namun masih ada tembok rumah yang masih berdiri tegak.
"Saya bersyukur masih ada tembok yang masih berdiri. Kalau tetangga yang lain, coba tengok. Mereka harus buat rumah dari awal lagi," ucap Heru sembari menyingkirkan sisa-sisa kebakaran dari dalam rumahnya. [Baca: Lurah Rawa Buaya Gemetar Lihat 50 Rumah Warga Hangus Dilalap Api]
Setelah rumah itu bersih dari puing-puing kebakaran, Heru akan menambahkan atap agar bisa ditempati keluarganya untuk sementara waktu. Ia juga mencoba mengais besi, paku serta seng dari rumahnya untuk dijual ke pengepul.
Nantinya, kata Heru, uang hasil jual besi akan digunakan untuk membeli makan atau pakaian. "Kita dikasih telapak tangan dan kaki itu untuk berkerja. Jangan terus menyesali kejadian ini. Harus terima," kata lelaki berusia 45 tahun itu.
Tak hanya Heru, Darti Nur Hati korban kebakaran lainnya juga tampak tegar menghadapi musibah tersebut. Padahal baru kemarin rumahnya dilalap api, namun ia dan suaminya sudah menjalani aktivitas seperti biasa.
"Ya mau bagaimana lagi. Ini musibah. Mau enggak mau harus diterima. Suami tetap berangkat kerja seperti biasa," ujar Darti.