Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba-tiba, Ahok Minta Lurah dan Camat Isi Angket...

Kompas.com - 04/03/2015, 15:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama tiba-tiba meminta para lurah dan camat untuk mengisi sebuah angket yang menentukan sikap mereka untuk menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) versi DKI atau DPRD DKI.

Hal itu disampaikan Basuki saat memberikan pengarahan kepada para lurah dan camat, Rabu (4/3/2015) sore ini. Padahal, sebelumnya, pengarahan itu merupakan agenda Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah.

"Saya mau tanya, siapa yang isi musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) pakai e-budgeting?" tanya Basuki kepada lurah dan camat. Para pejabat publik itu langsung mengacungkan tangan mereka.

Basuki pun kembali berujar, "Kalau begitu, Bapak dan Ibu sadar ya pas isi anggaran di e-budgeting dan anggaran itu bisa di-lock? Kalau begitu, sekarang Bapak dan Ibu cek dan bandingkan APBD DKI dan (APBD) versi DPRD DKI. Bapak dan Ibu cek, (apa) merasa pernah anggarkan program itu atau enggak? Kalau ada program tetapi merasa tidak pernah menganggarkannya, berarti itu anggaran siluman. (Anggota DPRD) nanti kita hukum," kata Basuki.

Para pegawai negeri sipil (PNS) riuh mendengar ajakan Basuki itu. Lebih lanjut, Basuki meminta mereka menulis kata "setuju" dan "tidak setuju" di halaman kertas APBD versi DKI dan DPRD DKI. Basuki mengatakan, langkah ini dilakukannya agar tidak ada lagi anggaran siluman yang ditemukan pada penganggaran tahun depan.

"Hari ini saya ajak pemisahan yang jelas. Bapak dan ibu mau ikut 'kelompok siluman' atau kami. Tahun depan harus ada e-musrenbang dan kami ingin kelurahan musrenbang tanpa disisipkan pokir (pokok pikiran) anggota Dewan. Saya bukan mau mengajak Bapak-Ibu untuk membela Ahok. Ini agar APBD tidak ada 'siluman' lagi," kata Basuki. 

Sementara itu, Sekda DKI Saefullah mewajibkan semua lurah dan camat untuk mengisi angket tersebut. Setelah itu, angket dikembalikan ke Bappeda DKI dan harus ditandai dengan cap jempol.

"Ayo semangat, Bapak-Ibu. Sebentar lagi TKD (tunjangan kinerja daerah) turun," seru Saefullah.

"(TKD) itu yang kami tunggu-tunggu," seru seorang pegawai menggebu-gebu.

"Namun, (TKD yang diberikan) masih setengah, ya," jawab Saefullah lagi. Para lurah dan camat pun terlihat cermat meneliti serta membandingkan anggaran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com