"Ketika mediasi, psikologis (SKPD) naik karena tidak dapat dukungan dari eksekutif. Artinya selama kepemimpinan itu, yang namanya SKPD mendapat tekanan luar biasa," tutur Lulung saat konferensi pers berlangsung di Gedung Dewan, Kamis (5/3/2014) sore.
Politisi PPP itu juga mencontohkan sikap Ahok yang kerap menjatuhkan anak buahnya di depan publik. Selain itu, lanjut Lulung, Ahok bahkan menuding bahwa tidak ada usulan UPS dari DPRD DKI di Jakarta Barat.
Ia juga menyinggung soal program Ahok yang akan mengevaluasi anak buahnya per tiga bulan. Lulung menganggap hal itu tidak masuk akal.
"Beliau (Ahok) mengevaluasi kinerjanya (SKPD) per tiga bulan. Itu di luar logika. Anggaran saja per satu tahun. Bagaimana mungkin kinerja dievaluasi tiga bulan sekali," pungkasnya.