Data tersebut didapat dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terhadap kisruh Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama vs DPRD DKI.
"DPRD DKI seharusnya lebih bisa melakukan komunikasi publik. Misalnya memunculkan tokoh-tokoh dari anggota dewan yang memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik," ujar moderator LSI - Denny JA, Ade Mulyana, Selasa (10/3/2015).
Sosok Haji Lulung, menurut Ade, kurang mendapat simpati publik. Terlebih dari cara berkomunikasi politik terhadap pihak eksekutif.
Saat Ahok dilawan dengan sosok seperti Haji Lulung, terang Ade, hal tersebut akan sulit untuk menarik simpati publik.
"Mungkin DPRD DKI bisa memunculkan sosok tokoh yang lain, lebih santun, sehingga kepercayaan terhadap DPRD bisa meningkat," lanjutnya.
Namun Ade tidak dapat memberikan masukan terkait siapa sosok yang dimaksud. Bahkan, Ade juga tidak dapat mempresentasikan sosok lain yang sekiranya layak dijadikan panutan bagi kalangan legislatif.
"Saya tidak bisa merekomendasikan, hanya internal DPRD yang berhak. Tetapi saya yakin, banyak nama-nama di DPRD DKI yang lebih santun untuk menyampaikan komunikasi politik," ujarnya.
Lalu, apakah Haji Lulung termasuk kategori politikus yang tidak santun?
"Haji Lulung kan waktu mediasi, kita lihat, banyak juga melontarkan kata-kata kasar. Sehingga publik melihat juga, tidak terlalu baik untuk DPRD. Jadi ketika ditampilkan sosok yang lebih santun bisa memberi efek positif baik bagi DPRD," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.