Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Wisma Kosgoro, Bukti Lemahnya Pengawasan Gedung

Kompas.com - 11/03/2015, 08:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Terbakarnya gedung Wisma Kosgoro di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2015) malam, dinilai merupakan cermin lemahnya perawatan serta pengawasan gedung secara berkala. Pengawasan yang dilakukan Pemprov DKI tidak seketat seperti saat pemberian izin pembangunan gedung baru. 

"Pemprov DKI (dalam hal ini Dinas P2B - sekarang Dinas Penataan Kota) hanya serius mengurus izin mendirikan bangunan, namun kurang serius mengawasi bangunan yang telah beroperasi. Sertifikat layak fungsi mengawasi evaluasi gedung 5-10 tahun harus terus diperiksa," kata Ketua Kehormatan Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Jakarta, Her Pramtama, Rabu (11/3/2015).

Menurut dia, seharusnya, pemilik gedung harus benar-benar memenuhi peraturan yang dibuat Pemprov DKI perihal evaluasi perawatan gedung secara berkala, yakni lima tahun sekali.

Selain kedua hal tersebut, lanjut dia, jumlah arsitek untuk mengecek sistem proteksi gedung juga tidak sebanding dengan jumlah gedung yang berdiri kokoh di Jakarta. Arsitek-arsitek yang ada saat ini lebih banyak tidak memiliki kompetensi memeriksa seluruh sistem proteksi gedung-gedung tinggi.

Oleh karena itu, dia mengimbau Pemprov DKI membuat regulasi perihal pengawasan bangunan tersebut. Pemprov DKI juga harus dapat tegas mendesak pemilik gedung untuk menunjuk arsitek yang berkompeten.

"Gedung tinggi itu mampu bertahan 50-100 tahun. Tapi kalau gedung itu tidak dirawat oleh arsitek yang berkompeten secara berkala, peristiwa kebakaran di gedung bisa saja kembali terjadi. Mengingat setiap tahun instalasi teknolgi terus berkembang," ujar Her.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Subejo mengatakan, perangkat sistem proteksi kebakaran Wisma Kosgoro diketahui tidak berfungsi. Seperti misalnya fire sprinkler, pompa air, dan lift kebakaran. Wisma Kosgoro pun telah mendapat peringatan untuk memperbaiki sistem proteksi kebakaran itu sejak tahun 2008. Hanya saja, pemilik gedung tidak mengindahkan peringatan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com