Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Wisma Kosgoro, Pelajaran Penting bagi Pemprov...

Kompas.com - 10/03/2015, 21:15 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemadaman kebakaran yang terjadi di gedung tinggi bukanlah perkara mudah, terlebih lokasi kebakaran terletak di lantai teratas. Setidaknya perlu pasokan air yang cukup untuk bisa menjinakkan si jago merah.

Kebakaran di Wisma Kosgoro merupakan pelajaran yang penting bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, misalnya terkait penyediaan pasokan air bagi pemadaman api. Insiden kecil sempat terjadi ketika Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta melakukan tugasnya.

Saat itu, petugas kehabisan air. Akhirnya, mereka menggunakan air di Bundaran Hotel Indonesia untuk membantu pemadaman api di Wisma Kosgoro. Namun, salah satu petugas Dinas Pertamanan sempat melarang aksi tersebut.

"Ada kesalahpahaman. Itu petugasnya (Sudin Pertamanan). Jadi memang beda saat situasi darurat. Tetapi dia juga enggak salah, mungkin dia merasa memelihara keberlangsungan fungsi kolam," kata Subejo, di depan Wisma Kosgoro, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2015).

Berkaca atas insiden tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menginstruksikan perancangan tempat penampungan air bagi pemadaman kebakaran. "Oleh karena itu, kemarin saya sudah rapatkan untuk membuat semacam badan diklat untuk tempat penampungan air. Sehingga kalau ada apa-apa, kita bisa tarik," kata Djarot, Jakarta, Selasa (10/3/2015).

Untuk gedung tinggi, kata Djarot, tidak cukup hanya satu atau dua tangki, tetapi butuh ribuan meter kubik air. Namun, ia mengatakan, hal itu sulit tercapai karena banyak hidran yang bermasalah.

"Saya bisa pastikan hidran kita bermasalah. Banyak yang dicuri orang, saluran airnya tidak pernah dicek," kata Djarot.

Djarot menilai antisipasi itu juga penting mengingat gedung tinggi memiliki kesulitan dalam pasokan air jika terjadinya kebakaran di lantai yang tinggi. "Karena kebakaran di gedung tinggi itu lebih sulit dari kebakaran bawah," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com