Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus UPS, 10 Orang Mangkir dari Panggilan Polda Metro

Kompas.com - 11/03/2015, 16:06 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik dari Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya masih menyidik kasus dugaan korupsi pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) di sekolah-sekolah di DKI Jakarta. Sejak Senin (9/3/2015), penyidik telah memanggil 21 orang.

"Namun sejauh ini yang memenuhi panggilan baru 11 orang, 10 orang tidak hadir," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul, Rabu (11/3/2015) di Jakarta.

Karena itu, Martinus mengatakan, penyidik akan melakukan panggilan selanjutnya kepada saksi-saksi yang tidak datang tersebut. "Direncanakan penyidik akan melayangkan surat pemanggilan kedua," ujar dia.

Jika para saksi tidak juga hadir setelah pemanggilan kedua, maka Martinus menyebutkan kemungkinan penyidik akan dibuatkan surat perintah untuk menjemput paksa saksi-saksi tersebut.

Saksi-saksi yang belum memenuhi panggilan tersebut terdiri dari pihak penyedia jasa atau perusahaan pemenang tender pengadaan UPS.

Martinus menjelaskan, dari sembilan perwakilan dari perusahaan pemenang tender yang dipanggil, baru satu perusahaan yang hadir yaitu dari CV Sinar Bunbunan. Saksi yang mangkir dari pemanggilan Polda Metro Jaya juga berasal dari panitia pemeriksa hasil pekerjaan (PPHP) di Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

Dari lima orang PPHP yang dipanggil baru tiga orang yang hadir. Sehingga, saksi yang sudah diperiksa terdiri dari dua pejabat pembuat komitmen (PPK) dari Sudin Dikmen Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, satu orang dari pihak penyidia jasa atau perusahaan pemenang tender, yaitu Direktur CV Sinar Bunbunan Yunus Manalu, empat kepala sekolah penerima UPS, dan tiga orang PPHP.

Mereka datang pada Senin dan Selasa (10/3/2015) kemarin. Pada Rabu, datang pula mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun, Rani Murani selaku panita pemeriksa hasil pekerjaan (PPHP) dari Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, Kepala Sekolah SMA 112 Jakarta Barat Saryono, dan Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Ibnu Hajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com