Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD: Terjadi Ketidakadilan dalam Anggaran Belanja Versi Pemprov DKI

Kompas.com - 16/03/2015, 15:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana atau biasa disapa Sani juga ikut menghadiri rapat internal bersama Badan Anggaran untuk membahas dokumen anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) hasil evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri.

Dalam rapat, Sani mengungkapkan penyesalannya terhadap penurunan anggaran pendidikan DKI menjadi 21 persen dari yang sebelumnya mencapai 24 persen.

"Alokasi belanja modal yang turun sekitar 8 persen dari anggaran 2014, yaitu hanya 32 persen di 2015. Padahal, tahun lalu 40 persen," ujar Sani dalam rapat internal Badan Anggaran di Gedung DPRD DKI, Senin (16/3/2015).

Padahal, alokasi belanja modal ini termasuk anggaran belanja untuk meningkatkan penanggulangan banjir maupun macet.

Penurunan dua anggaran tersebut, kata Sani, begitu besar. Sani pun mengungkapkan kekecewaannya karena penurunan anggaran tersebut terjadi untuk menambah anggaran belanja gaji dan tunjangan PNS.

Anggaran untuk belanja pegawai mencapai 25 persen dari seluruh total belanja daerah. Menurut Sani, ini merupakan hal yang miris.

Terlebih lagi, ditambah adanya persoalan penyertaan modal pemerintah (PMP) dalam dokumen APBD versi Pemprov DKI. Dalam rapat paripurna, disepakati PMP hanya diberikan pada tiga BUMD, yaitu PT MRT, PT Transjakarta, dan PT Bank DKI.

Akan tetapi, ternyata muncul alokasi untuk lima BUMD di luar yang disepakati, yaitu PD Dharma Jaya, PT Ratax Armada, PT Cemani Kota, PT Grahasari Surya Jaya, dan PT RS Haji Jakarta.

Atas dasar semua inilah, lanjut Sani, ada ketidakadilan dalam anggaran belanja versi Pemprov DKI. "Jadi, memang terjadi ketidakadilan dalam anggaran belanja," ujar Sani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com