Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Listrik Padam, Perjalanan KRL dari Tangerang ke Duri Ikut Terganggu

Kompas.com - 17/03/2015, 20:59 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Matinya listrik aliran atas seperti informasi petugas di Stasiun KRL commuter line Rawa Buaya menyebabkan perjalanan kereta di lintas Duri-Tangerang terganggu.

Baik kereta dari Tangerang yang mengarah ke Duri dan sebaliknya tidak bisa berjalan untuk sementara waktu.

"Kereta dari Tangerang ke arah Duri tertahan di Stasiun Kalideres akibat listrik aliran atas padam," kata petugas informasi kepada penumpang kereta di Stasiun Rawa Buaya, Selasa (17/3/2015). [Baca: Listrik Aliran Atas Padam, Kereta ke Tangerang Terganggu]

Petugas itu juga menginformasikan bahwa semua perjalanan kereta yang melintas di Stasiun Rawa Buaya belum dapat dilayani akibat gangguan yang terjadi.

Adapun padamnya listrik aliran atas berdampak pertama kali pada kereta commuter line yang berangkat dari Stasiun Duri menuju Tangerang sekira jam 20.00 WIB.

Pantauan Kompas.com di lokasi, kereta yang sudah melambat terlebih dahulu saat akan memasuki Stasiun Rawa Buaya tiba-tiba berhenti dan mengerem secara mendadak. Bersamaan dengan itu, mesin, lampu dan pendingin di dalam kereta pun padam.

Sebagian besar penumpang yang mengarah ke Tangerang mengeluhkan hal ini. Seorang ibu bingung dan berusaha mencari penjelasan kepada petugas di Stasiun Rawa Buaya namun petugas belum bisa memberikan jawaban pasti.

"Ini bagaimana, Pak? Kapan jalan lagi?" tanya ibu tersebut. Sampai saat ini, Humas PT KAI Daop 1 Bambang Prayitno dan Humas PT KCJ Eva Chairunisa belum bisa dihubungi saat Kompas.com coba melakukan konfirmasi terkait kejadian ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com