Warga yang tinggal di sekitar rumah terduga ISIS itu mendatangi rumah yang sudah kosong sejak enam bulan lalu, bertepatan dengan Idul Fitri tahun 2014.
Salah satu warga sekitar yang juga istri dari Ketua RT 02 RW 19, Irmayani (37), menuturkan bahwa yang menempati rumah itu adalah Koswara. Dia tinggal dengan istri dan kedua anak laki-laki yang kembar.
Status Koswara tinggal di tempat itu adalah kontrak, dan sudah berjalan dua tahun lebih.
"Pak Koeswara tinggal sudah lumayan lama. Mereka orangnya tertutup ya, jarang sapa. Biasanya kan kalau ada pengajian pada lewat kita warga pada menyapa," kata Irmayani kepada Kompas.com.
Irmayani menambahkan, sejak dua tahun pertama tinggal, Koswara dan keluarga masih rutin membayar tagihan ke RT setempat. Salah satunya adalah tagihan pengangkutan sampah.
Namun, menjelang Koswara sekeluarga pindah rumah, mereka mulai tidak rutin membayar iuran tersebut. "Kalau dulu kan masih ada yang keliling buat nagih-nagih. Pas sudah enggak ada, dia nunggak terus," ujar Irmayani.
Dia menceritakan bahwa pada bulan Ramadhan tahun 2014 lalu, Koswara beserta keluarga menjual kurma di halaman rumahnya.
Di saat itu baru mereka mulai terbuka dengan warga sekitar, namun masih terbatas soal membeli kurma saja.
Sekali waktu, Irmayani dan beberapa warga mendatangi dan membeli kurma di sana. Di saat itu pula, dia mengaku melihat sebuah bendera hitam dengan tulisan putih yang sangat mirip dengan bendera ISIS.
"Ada bendera hitam, tulisannya putih La Ilaha Ilallah. Terus ada tanda pedang bentuknya kayak huruf x gitu," kata Irmayani.
Saat itu, menurut dia, ISIS belum terlalu dikenal di Indonesia, terlebih di tempat mereka. Sehingga, tidak ada yang curiga dengan dipasangnya atribut bendera seperti itu.
Densus dan kepolisian berencana menggeledah rumah tersebut pada siang ini. Di lokasi, personel Densus dan Sabhara Polda Metro Jaya masih menyisir tempat di sekitar rumah terduga ISIS.
Turut hadir dalam operasi ini Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.